Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anak pertama Jacob Nuwa Wea, William Yani masih mengingat tangisan terakhir ayahnya sebelum wafat.
Yani kerap meneteskan air mata saat menceritakan kondisi ayahnya yang juga tokoh senior PDI Perjuangan.
Jacob Nuwa Wea meninggal pada Sabtu, 9 April 2016 di Penang, Malaysia.
William bercerita dokter meminta anak-anak Jacob menemui ayahnya di rumah sakit pada Jumat 8 April 2016.
"Dokter menyampaikan obat yang diberikan sudah tidak mendapatkan reaksi dari tubuh ayah kami," kata Wiliam di Rumah Duka RS Atmajaya, Pluit, Jakarta, Minggu (10/4/2016).
Anak-anak Jacob pun menuju Penang, Malaysia melalui pesawat yang berbeda.
William mengaku melihat mata ayahnya terbuka. Saat itu, ia bersama dokter Niki yang merawat Jacob.
"Beliau (Jacob) tidak membuka mata, saya meminta membuka mata. Pak tolong buka mata, Bapak saya mau bicara, nangis, dan beliau bersedia membuka matanya selama satu menit," katanya.
Dokter lalu memibisikkan agar Jacob dapat bertahan. William pun mengatakan ayahnya akan panjang umur.
"Beliau menangis karena tidak bisa bicara, hanya menangis, tanda itu tidak saya tangkap. Besoknya pukul 8.30 waktu Penang meninggalkan kami. Tangisan beliau, air mata itu pamit kepada saya dan anak-anak yang lain," imbuhnya. (*)