"Suami saya baru kerja di Cikupa baru delapan bulan. Dia paling pulangnya hanya sebulan sekali. Tapi setiap hari selalu ngabarin lewat sms, atau telepon," tuturnya.
Saat berkomunikasi, kadang pelaku sering menanyai kabar dirinya dan anaknya.
Saat pulang ke rumah, pelaku juga sering mengajak main anaknya.
"Dia memang deket sama anak. Kalau pulang dia datengnya sore, cuma nginep sehari dirumah. Besokannya pulang," katanya.
Sesaat setelah dirinya dikabari polisi, dirinya tidak pernah lagi berkomunikasi dengan suaminya.
Sebab, saat ditelepon nomor telepon genggam pelaku sudah tidak aktif.
Kini, pelaku masih berkeliaran dan anggota polisi telah menyebar foto pelaku di media sosial.
Membuang Kardus Berisi Potongan Tubuh
Kepala Cabang Rumah Makan Padang Gumarang di Cikupa, Kusmayadi, memilih menginap di tempat RI karena lokasi pembunuhan di rumah kontrakan wilayah Telagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang belum sempat dibersihkan.
"Setelah kejadian itu, dia tidur sama RI. Dia panik. Mulai dari persiapan bagaimana membuang (mayat)," kata Perwira Unit II Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKP Rovan Richard, di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/4/2016).
Berselang satu hari kemudian, RI, diminta mengantar pelaku untuk membuang kardus yang diduga berisi potongan tubuh korban.
RI baru mengetahui isi kardus itu setelah diberitahu pelaku dalam perjalanan ke lokasi pembuangan di sungai tak jauh dari lokasi kejadian.
"Temannya sempat tanya itu apa isinya? Lalu dijawab oleh pelaku 'jablay'. Dia tidak cerita apa-apa sama temannya," ujar Rovan.
Akhirnya, aparat kepolisian mampu mengamankan RI di warung makan yang berada di wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Sementara itu, Kusmayadi melarikan diri dan belum diketahui keberadannya.
Sebelumnya, sesosok mayat wanita ditemukan di sebuah rumah wilayah Telagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4/2016) pagi.
Wanita hamil itu diduga dibunuh dan kemudian dimutilasi. Tubuh dipotong menjadi tiga bagian, yaitu tangan, badan, dan leher. (*)