Laporan Wartawan Tribun Manado, Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Beberapa gadis menjadi model tato dalam Festival Tato Sulawesi Utara (Sulut) di Atrium Grand Kawanua City Walk, Jalan AA Maramis Kecamatan Mapanget Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (23/4/2016).
Misalnya Olivia Wowiling (20), pada paha kirinya ditato koala berlatar rumah adat Minahasa.
"Ini sakit, tapi ini kan seni, keren abis," ujar gadis yang akrab disapa Oliv ini.
Oliv, warga Jalan Pierre Tendean Boulevard Kecamatan Sario Manado ini, menjadi satu di antara 56 model lainnya.
Ia datang menjadi tato model karena diajak temannya sekaligus karena niat ingin ditato.
"Saya harap, masyarakat lebih pintar dalam menilai tato sebagai seni, bukan sebagai pelaku kriminal," harapnya.
Festival tersebut dibuka dengan lagu Indonesia Raya yang dimainkan melalui alat musik kolintang.
Kemudian, para seniman tato bersama modelnya masuk ke area khusus di tengah atrium yang dilingkari garis pembatas.
Tiba-tiba masuk para penari sambil teriak-teriak hingga menarik perhatian pengunjung.
Sementara, para seniman tato yang menjadi peserta kontes tato, menyiapkan seluruh perlengkapan tato seperti mesin, tinta, senter, sarung tangan, dan lainnya.
Setelah dibuka, para peserta yang datang dari Sabang sampai Merauke pun memulainya berdasarkan gambar yang diberi pihak panitia tentang seni dan budaya Sulut.
"Para peserta kontes ada juga yang datang dari negara tetangga (Australia)," beber Ketua Panitia Mixel.
Ia menambahkan, pada Minggu (24/4/2016), yang merupakan hari puncak akan digelar lagi kontes yang sama dan akan dirangkaikan dengan penampilan berbagai komunitas, tatto show, body suspension, dan masih banyak lagi.
Menariknya, untuk pengunjung yang ingin menjadi tato model tinggal mendaftarkan diri tanpa dipungut biaya. (*)