Laporan Wartawan Surya, Sri Handi Lestari dan Sugiharto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Minggu (17/4/2016) pagi, mencak-mencak di areal Car Free Day (CFD), Jalan Raya Darmo dan Taman Bungkul.
Risma, demikian sapaan akrabnya, mengenakan bawahan celana biru dongker dipadu atasan kemeja kotak-kotak kombinasi putih, biru, dan cokelat jalan-jalan melihat kondisi taman tersebut.
Ia meluapkan kemarahannya karena kesal melihat sampah berserak.
Di antara pengunjung yang asyik duduk Taman Bungkul, Risma menyampaikan pengumuman lewat megaphone supaya membuang sampah di tempatnya.
"Ayo jangan kotori Taman bungkul. Buang sampah di tempatnya. Jangan mak prung di tempat," seru Risma.
Para pengunjung kaget. Mereka tak menyangka suara itu ternyata adalah milik sang walikota.
"Lho ada Bu Wali," seru beberapa warga yang asyik makan ndodok di sekitaran taman.
Tapi, ketika akan mendekat untuk salaman, mereka sudah ketakutan melihat Risma yang sedang dalam aura marah.
"Kok kelihatannya lagi marah. Enggak jadi salaman. Padahal setelah salaman mau tak ajak foto," lanjut pengunjung tersebut.
Selain memberi pengumuman pakai megaphone, Risma sebelumnya terlihat mengambil sapu ijuk milik petugas, kemudian menyapu areal jalan di sisi Utara Taman Bungkul.
Dengan bersepatu kets dan mengenakan jilbab biru, Risma juga memunguti sampah kertas dan bungkus kecil, serta beberapa brosur dan pamflet yang dibuang sembarang di badan jalan.
"Kok kotor kabeh yo," ucapnya.
Ketika berjalan ke depan Taman Bungkul, Risma melihat seorang pria yang mengecat tubuhnya warna putih dengan kostum cacam.