Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akui ada perbedaan prinsip dengan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Hal tersebut ia sampaikan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, bukan hanya persoalan dirinya menuding Rustam bersekongkol dengan Yusril Ihza Mahendra, saat rapat penanggulangan banjir di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2016), yang memicu anak buahnya mengundurkan diri.
Dalam penggusuran kawasan kumuh Kalijodo, Rustam pernah mengajukan penundaan penggusuran sebuah bengkel engsel di kawasan tersebut.
Namun, gubernur yang dikenal gaya bicaranya ceplas-ceplos itu menolak, karena menurutnya akan membuat gaduh politik.
"Saya kira ini panjang ya, Bukan cuma (bercandaan) kemarin, ini kan panjang ya sejak KBN (Kawasan Berikat Nusantara), sejak Kalijodo, ya udah udah ada perbedaan prinsip," kata Ahok.
"Kamu bisa nge-bayang enggak, kalau Kalijodo saya ratakan, (terus) ada satu bengkel engsel yang enggak diratakan, kamu kira-kira tafsirannya apa? Makanya saya tergur dia," tutur Ahok.
Meski begitu, ia tetap memberi apresiasi terhadap kinerja Rustam.(*)