Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyerahkan 10 anak buah kapal (ABK) yang sempat disandera anggota milisi Abu Sayyaf di Filipina bagian selatan.
Dalam acara serah terima tersebut, hadir Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, perwakilan perusahaan Partia Maritime Line, perwakilan keluarga korban penyanderaan, dan 10 ABK yang telah berhasil dipulangkan.
Yola, istri dari Mualim, mewakili keluarga seluruh ABK untuk menerima penyerahan dari Kementerian Luar Negeri.
Pada sambutannya, Retno menyebutkan, pembebasan seluruh ABK merupakan operasi yang dipimpin Pemerintah Republik Indonesia.
"Operasi pembebasan ini sepenuhnya dipimpin Pemerintah Indonesia, kerjasama dengan Pemerintah Filipina dan beberapa pihak," kata Retno di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Retno menjelaskan, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing, seluruh ABK bekas sandera Abu Sayyaf telah menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Kesepuluh ABK tersebut, jelas Retno, berhasil dibebaskan pada Minggu (1/5/2016) sekitar 23.00 waktu setempat.
Mereka disandera sejak 23 Maret 2016 milisi Abu Sayyaf, setelah melewati perairan selatan Filipina.
Hingga kini masih ada empat warga negara Indonesia yang ditawan kelompok ekstrimis Abu Sayyaf. (*)