Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Reni Kurniawati
TRIBUNNEWS.COM, AMUNTAI - Dermaga Paminggir yang berada di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) resmi dioperasikan sejak Mei tahun 2015.
Namun satu tahun berselang, hanya beberapa kapal kecil yang tambat di dermaga tersebut.
Menurut rencana awalnya, Dermaga Paminggir dibangun untuk memudahkan transportasi air dari berbagai daerah seperti Banjarmasin, Palangkaraya atau Kapuas.
Khususnya bagi kapal angkutan barang dan penumpang.
Namun ternyata hanya sedikit kapal yang singgah dan memanfaatkan dermaga tersebut.
Dermaga paminggir dilengkapi dengan bangunan utama sebagai pengelola administrasi, tempat tinggal untuk pengelola dan pos jaga.
Sayangnya kondisinya kini tampak tak terawat. Lantai dermaga juga sudah turun sehingga membuat air hujan menggenangi lantai.
Sekitar lima bulan dermaga paminggir memang sudah dijaga oleh pegawai Dishubkominfo.
Suhaimi penjaga dermaga mengaku dalam satu minggu hanya sekitar 7 kapal yang tambat, itu pun tidak semuanya membayar retrebusi sebesar Rp 10.000.
Jumlah ini masih belum sebanding dengan besarnya dermaga yang ada.
"Kami masih berupaya menyosialisasikan adanya pemberlakuan retrebusi saat ada kapal yang tambat ke dermaga," ungkapnya. (*)