TRIBUNNEWS.COM -- Menurut sejumlah catatan sejarah, 15 Mei adalah puncak kerusuhan yang terjadi pada 12-15 Mei tahun 1998.
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa 13-15 Mei 1998 mencatat, sebanyak 1.217 orang tewas terbakar, 31 korban hilang, dan 52 perempuan etnis Tionghoa diperkosa.
Kerusuhan ini terjadi di beberapa kota, seperti Jakarta, Solo, Medan, dan Yogyakarta.
Kerusuhan tersebut dipicu oleh beberapa faktor, seperti krisis finansial Asia, tewasnya empat mahasiswa Trisakti yang ditembak saat melakukan demonstrasi 12 Mei, kemudian upaya massa menurunkan jabatan Presiden Soeharto.
Pada kerusuhan ini banyak toko, kendaraan, dan perusahaan dijarah serta dihancurkan oleh amuk massa.
Amuk massa ini membuat para pemilik toko ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi". (*)