TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Langit Manado tepatnya di atas Kawasan Marina Plaza Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (16/5/2016), dihebohkan dengan para atlet penerjun payung dunia.
Mereka merupakan peserta Manado International Open Parachuting Championship yang digelar Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Provinsi Sulawesi Utara.
Diawali dua penerjun payung personil TNI AU diudara sembari mengibarkan dua bendera antara lain bendera Provinsi Sulut dan FASI.
Kemudian diikuti tiga penerjun payung dari Sulut, satu di antaranya Pingkan Mandagi.
"Padahal kami tanpa persiapan, tapi akan berusaha yang terbaik untuk mendapatkan medali," ujar Pingkan setelah mendarat dengan baik di tengah lapangan terbuka yang disiapkan panitia.
Ia berharap, dengan adanya kejuaraan terjun payung itu itu anak-anak muda daerah berminat belajar terjun payung atau meningkatkan komunitas terjun payung.
Sebelumnya, event international itu dibuka dengan upacara, Pangkoops AU II Makassar Marsda TNI Dodi Trisunu bertindak sebagai inspektur upacara dan Kadis Ops Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi (Lanud Sri) Manado Mayor Pas Dolfie Kalangi sebagai komandan upacara.
Sebanyak lima negara yang terlibat antara lain Inggris, Australia, Irak, India, Malaysia, dan India.
Sedangkan dari Indonesia sendiri antara lain Sulut, DKI Jakarta, Lampung, Bogor, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan, total sebanyak 87 penerjun payung yang ikut serta.
Sementara, Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama Forkopimda Sulut antara lain Komandan Lanud Sri Manado Kolonel Pnb Djoko Tjahyono, Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Sulaeman Agusto, Komandan Lantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Suselo, Kajati Sulut Amrizal, serta Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung, bersama-sama mendekat ke area landasan terjun payung.
"Ini juga untuk pariwisata menarik, karena terjun payung dikenal dunia sehingga mancanegara manapun ingat tentang Sulut khususnya Kota Manado," ujar Olly.
Ia menambahkan, kejuaraan olahraga di Sulut ini akan digelar setiap tahun.
"Jadi agenda tahunan untuk pembinaan olahraga, kemarin memang terburu-buru sehingga promosi ke luar kurang, sekarang saja sudah banyak negara," ungkapnya.
Ia juga berencana untuk menggelar kembali kejuaraan internasional dengan melibatkan lebih banyak kontingen negara luar, namun itu butuh lahan yang luas.
"Lahan banyak di Sulut," pungkas dia.
Kejuaraan ini akan berlangsung hingga 23 Mei mendatang. (*)