TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi memerintahkan agar pasukan kemiliterannya itu untuk menemukan puing pesawat itu.
Mesir memimpin upaya pencarian pesawat yang hilang sejak Kamis (19/5/2016) itu, dibantu oleh Perancis, Yunani, Turki, dan AS.
Pencarian difokuskan di daerah perairan Mediterania, di mana pesawat itu dinyatakan jatuh dan terakhir diketahui hilang dari radar.
Sebelumnya, sempat dikabarkan bahwa ada puing-puing milik pesawat itu ditemukan mengapung di perairan tersebut, di dekat Pulau Kreta, Yunani.
Namun, pihak EgyptAir mengatakan puing itu bukan dari pesawat berpenumpang 66 orang itu. (The Guardian/Reuters)