TRIBUNNEWS.COM - UD Akselerasi, yang berlokasi di Sentral Industri Kayu Temanggung Tilung, telah memproduksi sumpit makan dari limbah kayu meranti putih selama sepuluh tahun terakhir.
Proses produksi meliputi pembelahan dan pembentukan limbah kayu, pengeringan, pemotongan untuk memastikan ukuran konsisten, hingga tahap peruncingan ujung dan pengamplasan permukaan untuk menghasilkan produk yang halus dan berkualitas tinggi.
Produk sumpit dari UD Akselerasi telah berhasil menembus pasar ekspor Jepang, dengan pengiriman dilakukan sekitar delapan kali dalam setahun, masing-masing mencapai 200-300 kotak.
Di Jepang, sumpit polos ini dimodifikasi dengan berbagai motif dan warna sebelum dijual sebagai cinderamata atau untuk kebutuhan makan.
Meskipun menggunakan limbah kayu, kualitas sumpit tetap terjaga melalui pengawasan ketat di setiap tahap produksi.
Hal ini menjadikan UD Akselerasi sebagai pemasok terpercaya untuk kebutuhan ekspor dalam jumlah besar.
Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada produktivitas UD Akselerasi selama tahun 2020 hingga 2021, menyebabkan aktivitas produksi terhenti dan karyawan harus dirumahkan.
Namun, setelah pandemi berakhir, usaha ini berhasil bangkit kembali.
Tidak hanya itu, UD Akselerasi juga memberikan manfaat ekonomi dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 18 karyawan, yang terdiri dari warga lokal dan pengrajin kayu asal Cirebon, Jawa Barat.
Ke depan, UD Akselerasi berambisi untuk memperluas pasar ekspornya, tidak hanya ke Jepang tetapi juga ke negara-negara lain yang menggunakan sumpit.
Selain itu, perusahaan berharap dapat terus memberikan manfaat lebih besar bagi karyawan dan masyarakat sekitar melalui peningkatan produksi dan ekspansi usaha.
Saksikan video liputannya hanya di kanal YouTube Tribunnews.(*)