TRIBUNNEWS.COM, BANTEN -- Polda Metro Jaya dan Polres Tangerang Banten menggelar rekonstruksi pemerkosaan dan pembunuhan pada buruh perempuan bernama Enno Farihah, di mes karyawan PT Polyta Global Mandiri, di Jalan Raya Perancis Pergudangan 8 Dadap, Kecamatan Kosambi, Kota Tangerang, Selasa (17/5/2016).
Sebelumnya, Enno ditemukan meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah dan sebuah gagang cangkul tertancap di kemaluan korban, di mes karyawan PT Polyta Global Mandiri, Jumat (13/5/2016) sekitar pukul 08.30.
Para pelaku berjumlah tiga orang, yaitu RAR (24), RAI (16), dan IH (24).
Motif pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati.
Berikut kronologinya:
* Tiga pelaku pembunuhan Enno Farihah RAI alias Rahmat Alim (16), RAR alias Arif (24), dan IH alias Imam Harpiadi (24) tak saling mengenal satu sama lain.
* Namun mereka pada akhirnya mempunyai niat yang sama untuk menghabisi Enno karena cinta mereka ditolak.
* Insiden ini berawal saat Rahmat dan korban sepakat bertemu di kamar korban, Mess Karyawan PT. Polyta Global Mandiri, di Jalan Raya Perancis, Pergudangan 8 Dadap, Kecamatan Kosambi, Kota Tangerang, Kamis (12/5) sekitar pukul 23.30 WIB.
* Rahmat dan Enno sempat berbincang kurang lebih 30 menit.
* Pelaku dan korban saling berciuman.
* Saat itu Rahmat ingin menyetubuhi korban, namun ditolak karena takut hamil.
* Kesal karena ajakan bersetubuh ditolak, lalu Rahmat keluar kamar korban.
* Saat tersangka Rahmat berada di luar, ia bertemu dengan tersangka Arif.
* Tak lama kemudian juga datang tersangka Imam.
* Di pinggir jalan, Rahmat merokok, lalu mereka berbincang dan mengungkapkan kekesalannya meski tak saling kenal.
* Ketiganya merasa sama-sama sakit hati.
* Para tersangka bersama-sama menuju kamar korban dengan maksud memperkosa korban.
* Tersangka Imam membekap wajah korban menggunakan bantal dan menyuruh tersangka Rahmat mencari pisau dapur.
* Namun di dapur tak ada pisau, Rahmat keluar kamar mencari benda lain selain pisau dan menemukan cangkul.
* Saat tersangka Rahmat masuk ke kamar membawa cangkul, Imam masih membekap wajah korban menggunakan bantal.
* Sedangkan Arif memegangi kaki korban.
* Kemudian Imam menyuruh Rahmat memukulkan cangkul ke arah korban.
* Rahmat sempat keluar karena melihat kondisi korban sudah berdarah.
* Saat Rahmat keluar, Arif menyetubuhi korban.
* Setelah selesai membunuh, Arif menutupi korban menggunakan kain baju, serta mengambil ponsel korban.
* Selanjutnya, para tersangka kabur dengan terlebih dahulu menutup engsel kamar mess yang lainnya dengan tujuan agar penghuni mess lain tak mengetahui terjadi pembunuhan tersebut. (*)
>