Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Ratusan pelayat baik dari keluarga jenazah Anak Agung Putu Sudiarta dan kerabat serta tetangga dan jajaran Polda Bali memadati Setra Desa Padangsambian, Denpasar, Bali, Senin (23/5/2016) siang.
Siang itu, jenazah Anak Agung Putu Sudiarta akan diabenkan di mana sebelumnya pada 2 Mei 2016 yang lalu meninggal karena ditusuk WNA asal Perancis, Amokrane Sabet.
Sejak pukul 12.00 Wita Setra Desa Padangsambian sudah dipenuhi oleh pelayat.
Baru sekira pukul 13.00 Wita jenazah tiba setelah menempuh perjalanan sekira 2,5 KM dari rumahnya menuju Setra.
Suara dentuman senjata laras panjang yang dilepaskan oleh sepuluh anggota kepolisian mengiringi jenazah Brigadir Kepala (Bripka) Anak Agung Putu Sudiarta yang gugur saat bertugas beberapa waktu lalu.
Alunan terompet temani almarhum Sudi ke tempat peristirahatan terakhirnya, seluruh jajaran kepolisian melakukan penghormatan terakhir saat upacara kebesaran polri yang dipimpin langsung Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto.
Ditemui media usai upacara, Jenderal berbintang dua tersebut menyampaikan kegiatan pemakaman ini adalah penghormatan yang terakhir bagi almarhum.
“Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Polda Bali memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada almarhum. Dan kepada almarhum diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Dari Brigadir menjadi Brigadir Kepala,” ujarnya kepada awak media.
Ia menambahkan, semoga almarhum menjadi sauri tauladan bagi kami dan bisa mengambil hikmah yang positif karena beliau gugur dalam tugasnya. (*)