Laporan wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Muara Sungai Desa Kembiri, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, diduga telah tercemar oleh limbah perkebunan sawit PT Foresta Lestari Dwikarya.
Kondisi tercemarnya muara sungai di Desa Kembiri itu, telah dirasakan oleh nelayan setempat sejak, November 2015.
"Kalau dulu (sebelum tercemar) sih jangan ditanya, ikan, udang banyak di sungai ini. Kalau sekarang, sudah tidak ada lagi, kami saja kalau melaut harus nyebrang sampai ke Dendang," ujar Sulaiman, nelayan setempat kepada Posbelitung.com, Sabtu (28/5/2016).
Diperkirakan muara sungai Desa Kembiri, telah mengalami pencemaran limbah dari perkebunan sawit, sepanjang 8 kilo meter (KM). Limbah itu, telah meluas hingga perairan laut, sejuah 2 Km dari ujung muara sungai tersebut.
Ketua Nelayan Desa Kembiri, Marzuki, mengatakan fakta yang sudah ditemukan akibat dari pencemaran limbah itu, makhluk hidup seperti ikan mengapung, lantaran mengalami keracunan.
"Termasuk udang sekarang sudah hilang, kepiting bakau sudah tidak ada, dan hasil tangkapan kami sangat jauh berkurang. Padahal, hasil laut itu lah yang sudah terun temurun menopang hidup kami istilahnya," kata Marzuki.
Puluhan nelayan di Desa Kembiri, sangat bergantung hidup dengan hasil laut, dan mengandalkan sebuah perahu kecil untuk menjemput perekonomian.
Cara mereka untuk mendapat hasil laut, sangat tradisional yaitu dengan menggunakan jaring kecil, dan alat pancing tradisional.
Incaran hasil laut, yang puluhan nelayan jemput yaitu berupa udang, ketam dan ikan.
Sementara, Manajemen PT Foresta Lestari Dwikarya (FLD), untuk yang kedua kali nya enggan menjelaskan kepada awak media, terkait konflik persoalan limbah sawit yang telah mencemari muara sungai, dan laut di Desa Kembiri, Kecamatan Membalong.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang merupakan group Sinar Mas tersebut, tidak sedikitpun berkomentar mengenai langkah untuk mengatasi persoalan limbah, maupun kompensasi yang semula di usulkan oleh puluhan nelayan setempat.
"Saya tidak bisa konfirmasi," ucap Manager Perkebunan PT FLD, Mansyur sembari menghindari dari Posbelitung.com. (*)