Laporan Wartawan Surya, Dyan Rekohadi
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Dua awak perahu dan masing-masing dua penumpang melakoni perjalanan laut menggunakan dua perahu jukung modern dalam kegiatan Ekspedisi Wisata Jukung Jawa-Bali-Lombok.
Perjalanan laut menggunakan jukung dari bahan prime grade high density polyethylene (HDPE) itu, diawali dari pantai Bungsring Bayuwangi, Senin (30/5/2016) pagi.
Ekspedisi ini dijalani dengan menuju Pulau Bali dan Pulau Lombok dengan estimasi waktu tiga hari.
Sesuai agenda start ekspedisi dari pantai wisata Rumah Apung Bangsring Bayuwangi, Senin (31/5/2016) sekitar pukul 07.30 WIB.
Pelayaran rute pertama ini untuk menyeberang dari pulau Jawa ke Pulau Bali.
Tim ekspedisi akan Singgah di Tulamben Bali. Perjalanan lanjutan akan dimulai kembali Selasa (31/5/2016) ke Lombok.
Tim akan menuju Bangsal Lombok dengan melewati pulau Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
Sesampai di Lombok, tim selanjutnya akan menyudahi perjalanan dengan berlayar kembali ke Tulamben Bali pada Rabu (1/6/2016).
Salah satu koordinator ekspedisi wisata Jukung Jawa-Bali-Lombok, Andi Yuslim Pattawari mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari kampanye wisata bahari.
Kegiatan itu juga untuk membuktikan kemampuan jukung berbahan HDPE itu yang dipastikan anti-tenggelam.
"Jukung HDPE ini merupakan produksi dalam negeri, produksi anak bangsa yang kualitasnya terbaik," ujar Andi sebelum keberangkatan tim, Senin (30/5/2016).
Jukung HDPE merupakan salah satu produksi PT Gani Arta Dwitunggal, Produsen sarana perikanan dan kelautan Merk Aqua Tec yang dibuat di pabrik di Padalarang Bandung Barat.
Jukung dengan anti UV dan memiliki kelenturan dan kekuatan tinggi itu dinilai sesuai untuk digunakan nelayan dan juga untuk kebutuhan sarana wisata maritim Indonesia. (*)