Laporan Wartawan Tribun Joga, Hendra krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sebuah pameran bertajuk ‘Goyang Dombreng’ digelar di Bentara Budaya Yogyakarta.
Pameran ini menampilkan ragam karya seni kinetik, yang sebagian orang menggolongkannya dalam art swing atau seni ayun.
Para perupa yang terlibat dalam pameran ini ialah: Adi Gunawan, Agustina Tri Wahyuningsih, Ali Gopal, Ambar Pranasmara, Budiyanto Trisna L, Didi Kapal, Hedi Hariyanto, Hermanu, Khusna Hardiyanto, Lindu Prasekti, Mochammad Fajar, Pramono Pinunggul, Sekar Jatiningrum, Subandi Giyanto, dan Yuswantoro Adi.
Pembukaan pameran ini juga bertepatan dengan peringatan Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei.
Menurut Hermanu pameran ini walaupun berangkat dari seni mainan anak, tetapi karya-karya yang ditampilkan bukan hanya untuk anak-anak
melainkan untuk semua penikmat seni.
“Sebenarnya kami juga mengangankan seni rupa gerak ini sedikit banyak mengandung unsur edukasi kepada khalayak yang melihatnya,” katanya.
Judul ‘Goyang Dombreng’ untuk pameran seni rupa gerak diambil dari mainan kuda-kudaan pada zaman dahulu yang memakai bahan logam, mainan
tersebut jika jatuh akan berbunyi brengg.
“Dari bunyi tersebut lalu kami tambahkan kata dom sehingga menjadi dombreng karena karya-karya yang akan kami pamerkan semuanya bergerak
atau bergoyang maka jadilah judul 'Goyang Dombreng'," kata Hermanu.
Karya-karya yang disajikan bukan hanya dari logam saja, namun terbuat dari bahan-bahan yang biasa dikerjakan teman-teman perupa.
Ada logam, resin, kayu, plastik, dan banyak bahan lainnya.
Mekanisnya juga beragam, ada yang digerakkan oleh listrik, baterai atau putaran per yang diputar secara manual, dan yang paling sederhana adalah diayun.
Pameran di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto No. 2 Kotabaru, Yogyakarta ini berlangsung hingga 30 Mei 2016 besok. (*)