Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Reza Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Polresta Bandar Lampung beserta jajaran di tingkat polsek mengungkap 37 kasus selama pelaksanaan Operasi Sikat Krakatau 2016.
Di dalam operasi yang berlangsung sejak 13 Mei hingga 27 Mei ini, kasus yang paling banyak diungkap adalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengatakan, kasus curanmor yang diungkap sebanyak 19 kasus.
Selanjutnya adalah 10 kasus pencurian dengan pemberatan (curat), tujuh kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan satu kasus penganiayaan berat.
Hari mengatakan, kasus curanmor yang paling banyak diungkap karena memang ada kasus ini paling sering terjadi di Bandar Lampung.
“Kasus yang meningkat akhir-akhir ini memang curanmor,” ujar dia, Rabu (1/6/2016).
Selama dua pekan pelaksanaan Operasi Sikat Krakatau 2016 sejak 13 Mei hingga 27 Mei, Polresta Bandar Lampung meringkus 37 tersangka kejahatan.
Para tersangka ini adalah para target operasi maupun nontarget operasi.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengutarakan, tersangka yang paling banyak ditangkap adalah tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
“Tersangka curanmor ada 18 orang,” ujar dia, Rabu (1/6/2016).
Selanjutnya adalah 12 orang tersangka pencurian dengan pemberatan dan enam orang tersangka kasus pencurian dengan kekerasan,serta satu tersangka penganiayaan berat.
Hari menuturkan, para tersangka ini ada yang merupakan residivis dan ada pemain baru.
Menurut Hari, beberapa diantara para tersangka juga adalah target operasi (TO). Ia mengatakan, Operasi Sikat ini digelar untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif jelang masuknya bulan ramadan.
Hari mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap ancaman kejahatan terutama kejahatan pencurian sepeda motor.
Hari mengatakan, para pelaku pencurian sepeda motor selalu mengincar kendaraan yang parkir di tempat sepi tanpa ada kunci tambahan.
Selama Operasi Sikat ini, polisi menyita berbagai macam barang bukti. Seperti satu unit mobil, 11 unit sepeda motor, tiga pucuk senjata api rakitan, 12 bilah senjata tajam, lima unit telepon seluler, tiga unit laptop, dan lainnya.(*)