TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah ramai diperbincangan di media sosial, keluarga anak yang dianiaya pengasuhnya melapor ke pihak kepolisian.
Keluarga tak ingin kekerasan yang menimpa putrinya dialami oleh anak dan keluarga lain.
Pada Minggu kemarin, ibu korban penganiayaan, Nely Chao, pun menceritakan tentang peristiwa itu dalam acara Kompas Petang.
Nely menjelaskan, kondisi fisik anak perempuannya yang berusia 1 tahun 5 bulan tidak terlihat luka apapun.
Namun secara psikis ada trauma, takut bertemu orang dan sering mengigau serta menangis.
"Anak kecil memang biasa ngigau, tapi setelah kejadian itu ngigaunya lain dan sering, sampai nangis-nangis," ujar Nely, saat diwawancarai Aiman.
Tiap mendengar bentakan, lanjut dia, anaknya langsung nangis dan minta digendong.
Nely mengatakan sudah membawa anaknya untuk menjalani pemeriksaan fisik dan tidak ada luka serius.
Pengasuh yang melakukan penganiayaan, kata dia, sudah bekerja selama 2,5 bulan.
Namun Nely mengaku tidak selalu mengecek Closed-circuit television (CCTV) yang dipasang selama 24 jam di kamar anaknya itu.
"Sehari-hari tidak kelihatan keras. Saat mengelap anak saya juga pelan-pelan. Jadi berbeda sekali saat di depan saya," ungkapnya.
Nely menjelaskan, anaknya jarang menangis. Namun dalam rekaman itu tampak saat akan duduk harus didorong, begitupun saat berjalan, si pengasuh mendorongnya agar tidur atau duduk.
"Padahal dia tidak menangis," katanya.
Saya Langsung Syok
>