Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Dalam sebuah riwayat dikatakan, ketika itu dalam sebuah peperangan, Ali Bin Abi Thalib hendak memenggal kepala musuh.
Kemudian musuh tersebut meludahi Ali Bin Abi Thalib sehingga mengenai pipinya.
Tadinya, Ali Bin Abi Thalib hendak memenggal musuh tersebut, namun urung memenggal kepala musuh akibat diludahi.
Lalu si musuh bertanya kepada Ali, "Wahai Ali, kenapa engkau tidak jadi memenggal kepalaku?".
Setelah itu, Ali pun menjawab, "Ketika aku menjatuhkanmu, aku ingin membunuhmu karena Allah. Akan tetapi ketika engkau meludahiku, maka niatku membunuhmu karena marahku kepadamu," kata Ali.
Kemudian setelah itu, musuh yang urung dipenggal oleh Ali itu bersahadat dan masuk ke dalam agama penyempurna, yaitu agama Islam.
Salman Al-Jugjawy menuturkan, dari kisah tauladan yang dilakukan oleh Ali Bin Abi Thalib kepada musuhnya, kita sebagai umat muslim dapat mencontoh perilaku tersebut.
Di mana sebuah keikhlasan yang dilakukan karena Allah, akan memberikan cahaya dan hidayah kepada orang lain.
"Amal ikhlas yang dilakukan karena Allah, akan menjadi hidayah bagi orang lain," tutur Salma.
Tidak hanya itu, Salman pun membahas hal lainnya yang masih bersangkutan dengan tema di atas.
Bagaimana kelanjutan ceramah dari mantan gitaris dari band Sheila on 7 ini?
Semua itu dapat disaksikan dalam tayangan Ngaji On Facebook, edisi Jumat (10/6/2016), pukul 17.00 WIB di Fanpage Facebook resmi Tribun Jogja.
Ngaji On Facebook bersama Salman Al-Jugjawy ini pun dapat disaksikan setiap harinya selama Bulan Ramadan di jam yang sama. (*)