Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Ada seorang sahabat Baginda Nabi Muhammad SAW bernama Sayyidina Wahab Bin Qobus.
Saat itu Sayyidina Wahab Bin Qobus sedang menggembalakan kambingnya.
Namun seketika itu pula ia mendengar Nabi Muhammad SAW sedang berada di Uhu bersama jemaahnya dalam Perang Uhud.
Tidak menunggu lama, Sayyidina Wahab langsung meninggalkan kambing-kambingnya untuk bergabung bersama jemaah Nabi Muhammad SAW.
Namun, di dalam peperangan itu ia ditakdirkan untuk wafat syahid di jalan Allah.
Sebuah sikap yang dapat dicontoh oleh para umat muslim di seluruh dunia.
Sayyidina Wahab Bin Qobus rela meninggalkan sesuatu yang bersifat keduniaan dan mendahulukan sesuatu untuk kehidupan akhirat.
Dalam ceramahnya, Salman Al-Jugjawy mengatakan, ciri-ciri orang seperti itu merupakan ciri seorang hamba yang diberikan taufik oleh Allah untuk mendahulukan tawaran akhirat, walaupun sedang dibenturkan dengan tawaran dunia.
“Ketika lafaz Laa Ilaha Illalllah dimasukan ke dalam hati kita, maka Allah akan memberikan taufik untuk mendahulukan tawaran akhirat. Kisah tadi menunjukan bahwa Sayyidina Wahab Bin Qobus telah diberikan taufik oleh Allah untuk mendahulukan tawaran akhirat,” tutur Salman.
Bagaimana kelanjutan dari ceramah yang disampaikan oleh mantan gitaris band Sheila On 7 ini?
Selengkapnya dapat disaksikan dalam tayangan Ngaji On Facebook, edisi Selasa (14/6/2016) pukul 17.00 WIB di laman Fanpage Facebook Tribun Jogja.
Ngaji On Facebook bersama Salman Al-Jugjawy inipun akan tayang setiap harinya selama Bulan Ramadan di jam yang sama. (*)