Laporan Wartawan Tribunnews, Adi Prianggoro
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Pernahkah membayangkan naik bus senyaman pesawat? Bus kelas premium ini barangkali jadi jawabannya.
Moda trasportasi darat dari Perusahaan Otobus (PO) Pandawa 87 ini dilengkapi fasilitas tak kalah dibandingkan pesawat udara.
Tim Tour De Java Mudik 2016 mendatangi kantor sekaligus garasi PO Bus Pandawa 87 di Pasuruan, Jawa Timur.
Saat memasuki garasi, Tim TDJ melihat belasan bus yang dominan warna hijau.
FOTO-FOTO TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Seorang staf marketing Pandawa 87, Fathur Rochman, mengajak kami memasuki satu bus yang disebutnya sebagai kelas premium.
Ia kemudian menekan tombol remote control yang dipegangnya, pintu bus pun terbuka.
Bus tersebut merupakan pabrikan Scania dan hasil karoseri Adi Putro.
Rochman menyebut bus tersebut jenis super high decker (SHD) karena kabin bus lebih tinggi dibandingkan dengan bus-bus reguler lain.
Bentuk armada bus ini dari luar mirip seperti bus tingkat.
Tempat duduknya pada satu sisi dua tempat duduk atau seat, pada sisi lainnya satu seat.
Jumlah total tempat duduk hanya 21 seat, jauh lebih sedikit dibandingkan bus reguler yang biasanya mencapai lebih dari 60 seat.
Masing-masing tempat duduk dilengkapi televisi yang terpasang di sandaran kursi.
Ada tombol volume terletak di samping kursi sehingga mudah terjangkau meski penumpang dalam posisi duduk.
"Kami menyediakan fasilitas headset jika ada penumpang yang ingin menonton televisi maupun film-film yang telah tersedia atau sekadar mendengar musik," kata Rochman.
Kursi bus pun memakai tombol otomatis sehingga memudahkan penumpang yang ingin menyelonjorkan kakinya.
Jarak antartempat duduk lebar sehingga penumpang tidak perlu khawatir kecapekan.
Penumpang juga dimudahkan mengisi baterai (charging) handphone karena pada masing-masing kursi terdapat dua colokan USB.
Bentuk dan jenis kursinya mirip pesawat. Bahkan jika dibandingkan dengan seat pesawat kelas ekonomi, tempat duduk di bus Pandawa 87 ini lebih bagus dan jarak antartempat duduk lebih lebar.
"Kami juga menyediakan fasilitas wifi untuk penumpang sehingga tetap bisa terkoneksi internet meski sedang dalam perjalanan," tambah Rochman.
Sang Sopir pun Menikmati Kenyamanan Mengemudi
Kenyamanan rupanya juga tak hanya dirasakan penumpang.
Sopir pun tak perlu secapek mengemudi bus reguler lain karena bus premium berkapasitas 12.000 CC itu memakai sistem triptonik, yaitu bisa pakai persneling otomatis atau manual tergantung pilihannya.
Bus bahkan dilengkapi fasilitas auto speed, yakni mode di mana sopir menentukan sekaligus menyetel kecepatan rata-rata yang diinginkan sehingga bus tetap melaju meski pedal gas tidak diinjak.
"Bus ini harganya sekitar Rp 2,5 miliar. Kami memiliki dua bus premium, satu bus lagi harganya Rp 2,1 miliar," tambah Rochman.
Bus premium yang lain memiliki fasilitas hampir serupa. Namun, bus tersebut dilengkapi tiga buah sofa yang diletakan di bagian belakang.
Tiga sofa yang saling berhadapan itu ditata sehingga mirip ruang tamu.
Di dekat sofa terdapat meja mirip meja dapur dan tersedia mesin pembuat kopi atau coffee maker.
"Sementara bus reguler lain ada pula yang dilengkapi ruangan untuk merokok atau smooking area," ungkap Rochman.
Rochman menuturkan, dua bus premium tersebut serta bus-bus reguler lainnya disewakan untuk melayani arus mudik Lebaran 2016.
Harga sewa untuk bus premium Rp 7,5 juta per hari dan reguler Rp 3,5 juta per hari.
Harga sewa itu sudah termasuk biaya bahan bakar dan upah sopir.
Menurut Rochman, pada 29 Juni 2016 nanti bus-bus milik perusahaannya disewa oleh PT Jasa Raharja sebanyak 24 unit.
Rencananya, puluhan bus itu akan dipakai untuk melayani pemudik dari Senayan Jakarta tujuan Jawa Timur.
"Kalau untuk dua bus premium juga disewakan untuk pemudik. Namun hingga sekarang belum ada pemesanan," ujarnya. (*)