Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARATA -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan penyelidikan kasus kerusuhan di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta jadi sulit lantaran menyangkut pergerakan massa di pintu VII GBK.
"Itu ada banyak sekali massa yang bergerak di pintu VII saat peristiwa terjadi," kata Awi di Polda Metro Jaya, Senin (27/6/2016).
Makanya, kata Awi, pihaknya memilih pintu masuk penyelidikan lewat ujaran kebencian yang muncul di media sosial usai kerusuhan itu.
Terutama terkait pengeroyokan terhadap Brigadir Hanafi, polisi yang mengalami luka paling serius dalam bentrokan tersebut.
Polisi menangkapi 6 Jakmania yang mengunggah foto Brigadir Hanafi yang tergeletak tak berdaya di pintu VII.
Mereka yang diringkus antara lain memasang foto Hanafi yang tergeletak dengan tertindih pagar besi.
Ada pula yang memasang foto selfienya dengan Hanafi sebagai latar belakangnya.
Keenam orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait ujaran kebencian sesuai UU ITE.
Sedangkan 1 lainnya karena menganiaya polisi yang aksinya tertangkap kamera.
Sementara 3 Jakmania yang baru diringkus pagi tadi, masih diperiksa intensif dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
Sedangkan para pengeroyok Hanafi sedang diselidiki lewat foto-foto yang ada, serta kesaksian para tersangka. (*)