News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Golkar Nonton Bareng Film Rudy Habibie, Ini Kata BJ Habibie Tentang Filmnya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait film "Rudy Habibie" yang mengangkat kisahnya saat masih muda, Presiden RI ke-3 sekaligus Ketua Dewan Kehormatan DPP Golkar BJ Habibie menyampaikan banyak nilai yang bisa diambil dari film tersebut.

"Ya kita kan manusia, kita membutuhkan nilai-nilai  dalam melaksanakan apapun, ada nilai budaya, agama, ilmu pengetahuan, keterampilan," ujar Habibie, saat ditemui di Cinema XXI, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/7/2016).

Menurutnya, nilai tersebut diharapkan menghasilkan manusia yang unggul, "Nilai-nilai ini harus bersinergi, dan menghasilkan manusia yang unggul".

Habibie menegaskan arus informasi dalam dunia digital yang semakin tinggi harus diimbangi dengan peningkatan kualitas.

"Kita masuk ke dalam dunia digital dan dunianya makin kecil, banyak informasi ya, kita harus tingkatkan quality kita dong," tegasnya.

Ia pun yakin film yang mengisahkan perjalanan studi dan kisah cintanya di salah satu kota di Jerman tersebut bisa memberikan nilai dan semangat bagi anak muda Indonesia.

"Ini film insyallah bisa membangkitkan semangat dan memberi nilai-nilai," jelasnya optimis.

Selain itu, harapan lainnya agar film "Rudy Habibie" bisa merangsang orang dalam pengembangan potensi yang dimiliki sehingga bisa menjadi kekuatan Indonesia.

"Merangsang orang untuk mengembangkan nilai-nilai yang dimiliki, agar supaya bisa bersinergi sebagai satu kekuatan Indonesia incorporated," tandasnya.

"Rudy Habibie" merupakan sebuah prekuel yang diangkat dari kisah nyata perjalanan studi dan cinta BJ Habibie sebelum dipertemukan kembali dengan cinta sejatinya, Ainun.

Film tersebut mengisahkan awal mula penyebab Rudy memiliki ambisi untuk membuat pesawat, hal tersebut dikarenakan ia ingin memenuhi pesan almarhum papinya.

Sepeninggal papinya, maminya pun akhirnya mengirimnya untuk melanjutkan studi di Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) yang berada di kota Aachen, Jerman Barat.

Rudy pun sempat mengalami krisis keuangan selama menjalani studinya di negeri bavaria tersebut, ia juga sempat mengalami homesick (kangen rumah) saat dirinya menghadapi kegagalan.

Namun semua itu bisa dilalui Rudy karena semua sahabatnya selalu ada mendukungnya, termasuk wanita Polandia yang sempat menjalin asmara dengannya, Ilona.

Dramatisnya film tersebut ketika Rudy lebih memilih Indonesia, dibanding Ilona. Rudy pun berpisah dari Ilona, gadis Polandia yang selalu mendukung Rudy saat menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Aachen, Jerman Barat. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini