Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bengkel Kereta Api Balai Yasa Yogyakarta kembali kedatangan 11 lokomotif baru, Jumat (22/7/2016).
Namun, lokomotif tersebut masih sebelum bisa digunakan untuk menarik gerbong karena harus melewati berbagai proses.
Hal itu dikatakan oleh Manajer Quality Control Balai Yasa Yogyakarta, Entang Sutrisna.
Semisal, lanjut dia, uji dinamis dan mekanis hingga uji kelayakan dari Kemenhub, hingga akhirnya lokomotif tersebut bisa dioperasikan.
"Kalau hanya pemasangan loko ke bogie, satu hari kita juga bisa, uji dinamis juga cepat karena hanya dilakukan di sini dengan pengecekan sistem yang ada," jelas Entang, Jumat (22/7/2016).
Proses yang diperkirakan membutuhkan waktu lama adalah uji dinamis dengan mengujikan loko di rel yang ada di jalan.
Nantinya, mereka harus berbagi jalan dengan kereta yang aktif sehingga butuh waktu yang tepat saat rel sedang nganggur.
Dia menambahkan bahwa seri CC 206 yang memiliki tenaga 2250 hp (horse power) tersebut lebih modern dan memiliki tenaga lebih besar daripada seri CC 201 yang lama.
Apalagi CC 206 sudah memiliki sensor yang dapat memberikan sinyal apabila terjadi kerusakan atau masalah dalam sistemnya. Diperkirakan loko tersebut mampu menarik hingga 18 gerbong kereta.
"Kalau kita bandingkan, yang dulu bisa mengangkut babaranjang (batubara rangkaian panjang) sepanjang 800 meter, sekarang tentu lebih. Cuma kalau kereta penumpang kan harus disesuaikan dengan panjang peronnya," tambah Entang.
Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan belum dapat dipastikan nantinya sesudah selesai dirakit lokomotif tersebut akan dijalankan di mana.
"Nanti kebijakan manajemen, bisa di Jawa bisa juga digunakan di Sumatera," tambahnya.(*)