Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Musyawarah Daerah (Musda) IX Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Surakarta, Minggu (24/7/2016) sempat diwarnai kericuhan.
Kericuhan terjadi setelah Maria Sri Sumarni terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Surakarta yang baru.
Kericuhan terjadi antara kubu bakal calon ketua, Djaswadi dengan penyelenggara Musda.
"Sudah-sudah jangan bertengkar di sini," ujar para peserta musda yang melerai pertengkaran.
Djaswadi kemudian diarahkan menuju mobilnya agar segera pulang.
Diketahui, Djaswadi yang merupakan politisi senior Golkar merasa dibohongi oleh panitia mengenai peraturan pencalonan.
Dia tidak mengetahui bahwa syarat dari pencalonan ialah harus memenuhi 30 persen suara, sehingga dia tidak dapat menjadi calon ketua DPD.
Namun, menurut seorang Steering Comitte (SC), Bambang Triyanto, Djaswadi tidak melengkapi persyaratan.
"Sudah diumumkan harus dibawa, tapi tidak dibawa, persyaratan seperti ijazah, blanko diklat, dan lainnya," kata Bambang.(*)