Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy melontarkan gagasan lima hari sekolah dengan menambah jam pelajaran.
Publik kemudian menyebut gagasan itu sebagai full day school. Pro dan kontra lantas mengemuka.
Mengenakan batik cokelat, ia menjelaskan, bahwa proses realisasi satu hari penuh di sekolah (Full Day School), masih panjang.
"Setelah dikaji belum tentu juga diterapkan. Kita kembalikan kepada presiden. Keputusannya di tangan presiden," ujar Muhadjir di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Menurut Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut, gagasan mengenai penambahan jam sekolah itu sengaja ia lontarkan ke publik.
Hal Itu dimaksudkan agar ada respon dan kritik dari masyarkat. Dengan semakin banyaknya kritik dan masukan, maka program yang dibuat akan semakin matang.
"Ini kan masih gagasan, kami ingin dapat masukan. Kalau ada orang yang langsung terima, justru saya curiga. Jadi harus dikritisi dahulu, itu berarti tanda masyarakat kritis. Saya juga senang kalau ide itu diuji benar sehingga benar-benar matang," paparnya.
Pria 60 tahun kelahiran Madiun, Jawa Timur tersebut juga mengatakan jika gagasannya tersebut telah ia sampaikan kepada Wakil Presiden.
"Saya sampaikan itu pada Pak JK, beliau menyambut baik dan meminta dibuatkan dulu pilot project kemudian diseminasi," pungkasnya.(*)