Laporan Videografer Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Komandan Korem (Danrem) 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi memastikan kondisi kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Rokan Hilir sudah dapat diatasi.
"Kita lihat saja kemarin titik hot spot mencapai 192 dan sekarang suda turun dan hanya tinggal 3 titik saja," kata Nurendi yang juga menjabat Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Karhutla kepada awak media, di Posko Karhutla Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (19/8/2016).
Kebakaran lahan di wilayah Riau pesisir Timur dan Utara, kata Nurendi, dalam kurun tiga hari yang lalu cukup parah.
Danrem bersama Tim Satgas Karhutla dan masyarakat terus berupaya melakukan pemadaman di sana.
"Selama tiga hari kondisi kebakaran di sana cukup 'kritis'. Namun sekarang, kondisi sudah kembali terang dan sudah tidak ada asap," katanya.
Saat melakukan pemadaman di sana, Danrem mengaku menemukan beberapa hal yang perlu menjadi bahan evaluasi kepada pemerintah dan masyarakat.
Hal itu berkaitan dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan dampak dan ancaman karhutla.
Dia menyaksikan ada beberapa masyarakat dan perangkat desa yang belum sadar, dan hanya menonton petugas saat melakukan pemadaman api.
"Karhutla menjadi tanggung jawab bersama. Masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar. Ini harus menjadi evaluasi bagi seluruh masyarakat agar Riau bisa bebas dari asap," tegasnya.
Dia menambahkan, tim satgas juga telah berhasil melakukan tangkap tangan terhadap beberapa orang pelaku pembakar lahan.
Selain itu, dalam operasi yustisi, petugas juga berhasil menjaring beberapa pendatang ilegal.
"Ini semua merupakan tindakan untuk menekan niat orang untuk membuka lahan dengan cara membakar,"katanya.
Dansatgas Kahutla Riau ini memperkirakan total luas areal lahan yang terbakar di Riau saat ini sudah mencapai sekitar 500 Ha.
Ancaman karhutla di perkirakan masih akan terus berlansung hingga sebulan mendatang,
Dari analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, kondisi wilayah Riau masih akan dilanda musim panas dan kering selama 41 hari kedepan. (*)