Laporan Wartawan Surya, Sulvi Sofiana
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tutik Handayani (16) remaja asal Lumajang yang mengalami kelainan facial cleft (sumbing wajah) hari ini dipulangkan dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Tutik akan dirawat jalan hingga bekas operasi pertamanya membaik.
Didampingi ibunya dan perwakilan PPDI (Persatuan Penyandang Difable Indonesia) cabang Lumajang, Tutik di antar dari kamar hingga lobi menggunakan kurai roda.
Masih terlihat bekas jahitan operasi di sekitar mulut hingga kelopak mata.
“Terima kasih pada bapak ibu dokter, warga Lumajang dan semua yabg mendukung,” ucapnya sebelum meninggalkan RSUA, Kamis (25/8/2016).
Ketika ditemui SURYA.co.id, ia mengungkapkan rasa senangnya bisa pulang kerumah sambil menunggu operasi lanjutan.
Selain ingin beristirahat dirumah, ia juga ingin bertemu saudara dan teman-temannya yang tidak bisa mengunjunginya di Surabaya.
Ibu Tutik, Fatmawati mengungkapkan rasa syukurnya karena anaknya bisa menjalani operasi tanpa biaya. Putrinya bisa kembali bersemangat menjalani hari-harinya.
“Saya turuti nasihat dokter saja. Sudah diajari nanti merawat luka bekas operasinya, semoga lancar semua,” ucapnya.
Prof dr Nasronudin, Direktur RSUA menjelaskan Tutik dipulangkan hingga jadwal operasi selanjutnya 2 bulan lagi. Setidaknya masih dibutuhkan 3 sampai 4 operasi lagi untuk rekonstruksi wajah Tutik.
“Jangan takut biaya dan lainnya. Pasti ada jalannya. Bahkan untuk kasus Tutik, ketua BPJS pusat berkomitmen akan membiayai, pemerintah juga akan memantau kesehatan dan pendidikan Tutik,” tuturnya.(*)