TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Satu di antara sepuluh imigran terduga gigolo Afganistan dan Pakistan, yang diamankan pihak imigrasi hanya bisa tertunduk lesu ketika dibawa ke dalam mobil.
Ia tak berani menatap kamera. Terlihat berulangkali pria itu, mengusap air matanya. Sepuluh terduga gigolo ini sebelumnya sudah dimata-matai oleh tim dari Imigrasi.
Pantauan dilakukan atas dasar informasi, bahwa ada beberapa pencari suaka yang tinggal di Hotel Kolekta, Batam. Mereka terlibat dalam aktivitas gigolo.
Tim yang mengawasi, akhirnya mendapati beberapa pencari suaka berada di salah satu tempat fitnes di kawasan Nagoya. Di sana, mereka bertransaksi via media sosial melalui mucikari berinisial (B).
"Kita dapat informasi calon pengungsi dari hotel Kolekta diduga sebagai gigolo. Kita kirim yang memantau mereka siang dan malam, kita amankan di tempat fitnes di Nagoya, di sana mereka kenal mucikari (B).
"Dari situ berkembang hingga terjadi transaksi," ujar Muhammad Novyandri, Kepala Wasdakim Imigrasi Kelas 1 Khusus Batam, di ruangannya Kamis (8/9/2016) siang.
Saat ini pihak imigrasi tengah melakukan pemeriksaan terhadap ke sepuluh terduga gigolo yang berasal dari Afganistan dan Pakistan ini.
Novyandri mengatakan pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. (*)