TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di negara manapun, meski pertumbuhannya melambat, harga sebuah properti dipastikan sulit turun.
Inilah yang menjadi alasan mengapa sebagian masyarakat Indonesia memilih berinvestasi di properti. Hasil survei perusahaan media properti berbasis digital asal Australia, REA Group menunjukkan minat terhadap properti di Asia Pasifik Tengah turun.
Namun, tidak dengan Indonesia. Harga dan peminat properti di Indonesia masih akan terus naik. Soal tempat tinggal, minat orang Indonesia condong kepada rumah tapak. Sementara, Singapura dan Malaysia mengidolakan unit kondominium.