News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angklung, Alat Musik Indonesia yang Keliling Dunia!

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan angklung di Gedung PBB, New York.

Tidak diragukan lagi kalau Indonesia adalah negara yang kaya. Mulai dari suku, bahasa, tarian, juga alat musiknya.

Bahkan, sudah banyak kebudayaan Indonesia yang menembus kancah internasional. Misalnya, wayang kulit, Tari Saman, dan juga angklung yang masing-masingnya sudah diakui oleh UNESCO.

Berbicara tentang angklung, alat musik khas Jawa Barat yang satu ini juga sempat menarik perhatian pembalap dunia, Marc Marquez.

Tidak disangka-sangka, pada kunjungannya di awal Februari 2019 lalu, Marc Marquez begitu antusian memainkan alat musik. Bukan dia aja yang begitu antusias, crew dari Honda yang hadir di acara tersebut juga begitu antusias ketika diajak memainkan angklung.

Saat berkunjung ke Saung Angklung Udjo, Marquez dan crew menyempatkan memainkan empat buah lagu, yaitu Can’t Help Falling in Love, Bengawan Solo, Sukiyaki, dan Besame Mucho. Bahkan, terlihat kok senyum kegembiraan dari mereka saat memainkan angklung. 

Kalian tau engga? Ternyata alat musik tradisional angklung tak hanya bergema di kandang loh! Menurut riset dari team Tribunnews.com, di awal 2000an sudah ada kelompok kesenian tradisional asal Kota Bandung yang sudah memperkenal angklung di kancah internasional. Kelompok kesenian itu adalah Muhibah Angklung.

Ternyata guys, anggota dari Muhibah Angklung adalah anak muda! Mereka adalah siswa siswi dan alumni dari SMAN 3 Bandung. Meskipun dari segi usia masih muda tapi mereka mampu membawa angklung di kancah internasional dan membuat penonton terkesima. Keren banget yah!

Di 2004, Muhibah Angklung sudah melakukan tour selama 40 hari di Eropa. Kota yang menjadi tujuan mereka ketika itu adalah Bremen, Berlin, Brussel, Paris, Aberdeen, Praha, Cerveny Kostelec, Zakopane, dan Muenchen.

Yang menariknya guys, selama tour di Eropa di 2004 mereka menghadapi berbagai masalah, seperti finansial.  Bahkan, mereka sempat ‘mengamen’, meminta bantuan pihak lain, membuka donasi, dan menjual souvenir khas Bandung untuk menutupi kekurangan tersebut.

Akan tetapi, mereka patut diacungkan jempol guys, meskipun mayoritas anggota masih terbilang masih berusia muda, mereka berhasil menyelesaikan tour dan memecahkan permasalahan tersebut berkat kerja keras dan keteguhan hati untuk memperkenalkan serta melestarikan alat musik tradisional angklung.

Hal yang lebih membanggakan, berdasarkan riset Tribunnews.com, Muhibah Angklung berhasil membawa beberapa penghargaan pada dua festival bergengsi di Republik Ceko dan Polandia. Tidak hanya itu guys, alat musik yang berbahan dasar bambu ternyata mendapatkan sambutan positif dari masyarakat internasional. Mereka (masyarakat internasional) merasa terhibur oleh alunan musik angklung yang dimainkan oleh Muhibah Angklung.

Bukan di 2004 saja angklung keliling dunia loh, di 2018 angklung juga masih memiliki eksistensi tersendiri di mata dunia. Bersama Muhibah Angklung, angklung mengarungi tiga festival mancanegara di 2018.

Muhibah Angklung di 13th International Youth Festival of Arts (IYFA) “Muzite” di Sozopol, Bulgaria, pada 10-15 Juli 2018.

Tiga festival itu ialah 59th International Folklore Festival of Nasreddin Hodja di Aksehir, Turkey pada 4-10 Juli 2018, kemudian 13th International Youth Festival of Arts (IYFA) “Muzite” di Sozopol, Bulgaria pada 10-15 Juli 2018, dan International Music and Folk-Dance festival “Summer in Visoko” in Visoko, di Sarajevo, Bosnia and Herzegovina, pada 20-25 Juli 2018 lalu.

Bahkan pada festival di Sozopol, Bulgaria, Tim Muhibah Angklung berhasil meraih juara umum dari seluruh kategori atau meraih Grand Prix. Hebat ya!

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini