TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya meninjau Kebun Teh Nglinggo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur.
Arief Yahya di Kulon Progo, Kamis, mengatakan berdasarkan penjelasan Otorita KSPN Borobudur, di Kawasan Nglinggo ada dua titik yang akan dikembangkan dengan luasan 600 hektare, yakni kebun teh seluas 300 hektare dan perhutani (Purworejo) berupa hutan pinus seluas 300 hektare.
"Kami ingin meninjau langsumg Zonasi Otorita Pariwisata Borobudur, sejauh mana perkembangannya," katanya.
Ia mengatakan rencana induk KSPN Borobudur telah selesai dibuat. Pada 2017, tri wulan pertama diharapkan rencana induk tersebut disahkan dan segara direalisasikan.
Arief Yahya berpesan bahwa pembangunan wisata harus melalukan pelestarian alam. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan masyarakat.
"Pusat pengamanan pariwisata harus memperhatikan lingkungan, komunitas, baru setelah itu kita pikirkan nilai ekonomi kekinian," katanya.
Ia mengatakan untuk menunjang infrastruktur wisata, khususnya KSPN Borobudur, Kemenpar akan melalukan koordinasi dengan PU-PR dan Kemhub. Misalnya, pembangunan bandara di Kulon Progo, demikian juga dengan PU-PR akan membangun jalan tol dari bandara menuju Borobudur.
"Saat ini, sedang kami pikirkan. Yang jelas, setiap Kempar memiliki rencana induk pengembangan pariwisata, maka PU-PR dan Kemhub akan mengikutinya," kata dia.
Kepala Disparpora Kulon Progo Krissutanto mengatakan pengembangan kawasan kebun teh Nglinggo sudah disiapkan sejak lama. Bahkan, Disparpora sudah memiliki rencana detail teknis (DED)nya. Selain itu, pemkab sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku wisata.
"Kulon Progo siap mendukung KSPN Borobudur. Kebetulan, pusatnya ada di kebun teh Nglinggo Samigaluh (Kulon Progo), kebun teh Magelang dan hutan pinus Purworejo," katanya.