Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
ABC World

Pria Ini Pecahkan Rekor Tinggal di Bawah Laut, Apa yang Ia Paling Rindukan?

Joseph Dituri sudah tinggal 9 meter di bawah air, sejak 1 Maret lalu. Dari bawah laut ia menceritakan bagaimana bisa bertahan dan…

Seorang profesor universitas mencetak rekor baru hidup di bawah air paling lama tanpa mengalami pengurangan tekanan udara atau depresurisasi.

Joseph Dituri tinggal di Jules 'Undersea Lodge, yang terletak di dasar laguna sedalam 9,1 meter di Key Largo, yang biasanya dikunjungi oleh para 'scuba divers'.

Di hari ke-74, kondisinya tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, sejak ia berada di bawah air pada 1 Maret lalu.

Dr Dituri, yang juga dipanggil Dr Deep Sea, menceritakan bagaimana ia bertahan di dalam air.

Ia mengonsumsi makanan kaya protein dari telur dan salmon yang dimasak menggunakan microwave, berolahraga dengan 'resistance band' atau tali elastis, melakukan 'push-up' setiap hari dan tidur siang selama satu jam.

Tidak seperti kapal selam, tempat tinggalnya tidak menggunakan teknologi untuk menyesuaikan tekanan bawah air yang meningkat.

Rekor tinggal di bawah laut terlama sebelum Dr Dituri adalah 73 hari, 2 jam dan 34 menit oleh dua profesor Tennessee, bernama Bruce Cantrell dan Jessica Fain, di lokasi yang sama pada tahun 2014.

Berita Rekomendasi

Tapi Dr Dituri tidak hanya memecahkan rekor, ia berencana untuk tinggal di bawah air sampai 9 Juni, atau 100 hari, sambil menyelesaikan misi bawah air yang disebut Proyek Neptunus 100.

Misi tersebut menggabungkan penelitian medis dan kelautan bersama dengan misi pendidikan yang diselenggarakan oleh Marine Resources Development Foundation.

"Rekornya beda tipis namun saya sangat menghargainya," kata Dr Dituri, yang juga dosen di University of South Floride dan bergelar Doktor di bidang teknik biomedis.

"Saya merasa terhormat menerimanya, tetapi kami masih memiliki lebih banyak ilmu yang harus digali," ujarnya yang juga pensiunan perwira angkatan laut.

Merindukan sinar matahari

Penelitiannya mencakup eksperimen harian dalam fisiologi untuk memantau bagaimana tubuh manusia merespons tekanan ekstrem dalam jangka waktu panjang.

"Idenya di sini adalah untuk mengisi lautan dunia, merawatnya kehidupan di dalamnya dan benar-benar merawatnya dengan baik," kata Dr Dituri.

Dr Dituri menargetkan untuk mengadakan kelas online dan menyiarkan wawancara dari studio digitalnya di bawah laut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas