Dunia Hari Ini: Jutaan Warga Australia Mengalami Kerawanan Pangan
Sebanyak 3,7 juta rumah tangga Australia mengalami kerawanan pangan, sebagian besar di antaranya adalah kalangan anak muda. Simak…
Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman dari berita-berita utama yang terjadi di sejumlah negara.
Di edisi Senin, 23 Oktober 2023 ini, kami awali dari Australia.
Kerawanan pangan di Australia
Sebanyak 3,7 juta rumah tangga Australia diperkirakan sedang mengalami 'food insecurity' atau kerawanan pangan pada tingkat yang mengkhawatirkan, menurut Laporan Kelaparan Foodbank Australia 2023.
Foodbank melaporkan lebih dari sepertiga populasi Australia terpaksa "berkompromi dengan pilihan makanan mereka" atau dipaksa untuk "tidak makan pada waktu tertentu atau seharian".
Jumlah warga Australia yang "mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok" mendekati angka 50 persen, dengan 77 persen dari rumah tangga baru pertama kali mengalaminya.
"Mereka adalah anak muda, dengan penghasilan menengah ke atas, dan merupakan orang-orang yang belum pernah mengalami ini sebelumnya," ujar CEO Foodbank Brianna Casey.
Persediaan obat dan makanan untuk Gaza
Rombongan bantuan kedua yang terdiri dari 14 truk bantuan sudah menyeberangi Rafah dari Mesir menuju Gaza kemarin.
Direktur komunikasi Agen Bantuan PBB (UNRWA) mengatakan setidaknya 19 truk yang mengangkut perlengkapan seperti obat dan makanan sudah tiba.
Distribusi perlengkapan ini dilakukan sejak hari Minggu, namun petugas masih memperingatkan adanya bencana kemanusiaan karena masih berkurangnya persediaan makanan, air, dan bahan bakar.
PBB mengatakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Gaza setidaknya butuh 100 truk per hari.
Hubungan India dan Kanada dalam 'tahap sulit'
India mengatakan hubungannya dengan Kanada sedang dalam tahap yang sulit, terutama karena ada "campur tangan yang terus-menerus" dari Kanada untuk urusan dalam negeri India.
Pemerintah India marah karena Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bulan lalu mengatakan India terlibat di belakang pembunuhan pemimpin Sikh di Kanada, meski India membantahnya.
"Hubungan kami sedang melalui tahap sulit. Namun saya mau mengatakan masalah yang kami hadapi adalah dengan beberapa bagian politik Kanada dan kebijakannya," ujar Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar.
Kamis kemarin, Kanada juga menarik 41 diplomatnya sejak India juga memutuskan melakukan hal yang sama.
Korban bentrok polisi di Iran dilaporkan geger otak
Seorang remaja Iran yang mengalami koma awal bulan ini, setelah bentrok dengan polisi karena melanggar aturan soal jilbab dilaporkan "geger otak."
Kelompok sayap kanan Kurdish-iranian Hengaw adalah yang pertama kali melaporkan kepada publik kalau Armita Geravand sedang dirawat di rumah sakit.
Mereka menyebarkan foto perempuan berusia 16 tahun tersebut di media sosial, yang terlihat sedang tidak sadarkan diri dengan tabung pernapasan dan perban di kepalanya.
Muncul kekhawatiran Armita akan mengalami nasib yang sama dengan Mahsa Amini, yang meninggal akibat bentrok dengan polisi hingga menyebabkan gelombang unjuk rasa anti-pemerintah Iran.