Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suwandi Angkasa : Kerja Keras Akan Berbuah Manis

Ketika banyak orang patah arang berada dalam kondisi perekonomian yang sulit, tidak demikian dengan Suwandi Angkasa.

Editor: Andrei Bhayu
zoom-in Suwandi Angkasa : Kerja Keras Akan Berbuah Manis
Suwandi Angkasa : Kerja Keras Akan Berbuah Manis
Ketika banyak orang patah arang berada dalam kondisi perekonomian yang sulit, tidak demikian dengan Suwandi Angkasa. 

Ketika banyak orang patah arang berada dalam kondisi perekonomian yang sulit, tidak demikian dengan Suwandi Angkasa. Pemilik “Toko Baru”, yang bergerak dalam bidang penjualan tas di ITC Surabaya Mega Grosir, ini malah terinspirasi saat kondisi ekonominya terpuruk untuk terus bertahan bahkan maju ke depan.

“Kita harus ingat moment yang paling membuat kita tidak nyaman supaya bisa bangkit ke depan. Dengan mengingat moment-moment itu pula membuat kita tidak mau jatuh miskin lagi sehingga kita akan selalu melakukan yang terbaik untuk masa depan,” tutur Suwandi.

Hidup tanpa ayah sejak berusia 9 tahun telah menempa Suwandi menjadi sosok yang kuat dan terbiasa dengan kehidupan yang kurang nyaman. Berbagai pengalaman susah telah dia rasakan. Menginjak usia 18, dia pun sudah mulai bekerja pada orang lain di bidang onderdil sepeda. Semua dilakukannya untuk menyambung hidup.

Selama 12 tahun bekerja pada orang lain sebelum akhirnyadia memutuskan untuk membuka usaha di bidang penjualan tas. “Kebetulan mertua saya menyarankan untuk membuka usaha dan saya pikir itu baik. Jadi saya lakukan. Kenapa memilih dagang tas?Tidak ada alasan khusus. Karena menurutsaya, kita bisa berusaha di bidang apapun asal kita mau.,” kata Suwandi.

Bermodalkan hasil tabungan yang cukup untuk menyewa tempat kecil selama dua tahun dan membeli barang dagangan seadanya, pada tahun 1984 akhirnya Suwandi pun membuka “toko” tas pertamanya di daerah Pasar Turi. Saat itu dia lebih memfokuskan diri pada tas sekolah dan melayani pembelian grosir. Dengan ulet Suwandi bekerja membanting tulang untuk membuat usahanya dikenal dan mendapat kepercayaan dari para produsen tas dan juga para pembeli.

“Kepercayaan adalah modal yang sangat penting dan datangnya dari diri sendiri. Susah memang, tapi harus kita tanamkan. Kita harus berbuat lebih untuk mendapat kepercayaan. Tanpa ada rasa kepercayaan dari produsen dan pembeli akan susah bagi kita untuk berhasil. Harus diingat pula, seberapa bagus yang kita tanam, itu pula yang akan kita tuai,” ucap Suwandi.

Prinsip itupun berbuah manis. Toko yang diberi nama “Baru” itu menjadi semakin terkenal dan pembeli pun berdatangan. Bukan hanya dari Surabaya, bahkan sampai ke berbagai penjuru tanah air. Sorong, Lombok, Balikpapan, Manado, adalah beberapa contohnya. Tas yang dijualnya pun semakin beraneka ragam, dari segi model hingga kisaran harganya.

BERITA REKOMENDASI

“Saya hanya ingin bisa memenuhi kebutuhan pembeli jadi saya siapkan selengkap mungkin. Untuk model, kami harus pintar memilih apa yang sedang disukai oleh masyarakat sehingga mereka tertarik membeli. Kalau untuk harga, kami menyediakan dari yang harganya Rp 15 ribu” ujar Suwandi.

Prinsip lain yang dipegang oleh Suwandi adalah selalu bersiap-siap dari jauh-jauh hari sebelumnya dengan cara menabung. Prinsip ini terbukti ketika Pasar Turi terbakar dan membuat para pedagang kehilangan tempat mencari nafkah, Suwandi tidak terlalu merasa kelimpungan. Semua bisa diatasi karena dia sudah rajin menabung, mempersiapkan untuk 10 tahun ke depan. Pria paruh baya yang sangat bersahaja ini pun tengah mempersiapkan dana untuk membuka toko lagi di Pasar Turi jika telah selesai dibangun kembali.

Selain ulet, Suwandi pun dikenal sebagai pribadi yang “down to earth” dan murah hati, tak heran, sebagian besar karyawannya adalah orang-orang yang loyal dan telah bekerja padanya lebih dari 15 tahun.

Inovasi dan Melihat Zaman

Menjadi seorang pengusaha harus selalu bisa berinovasi dan melihat perkembangan zaman. Dengan berkeyakinan seperti itu, pada tanggal 30 April 2013 lalu, Suwandi Angkasa memasang mesin Electronic Data Capture (EDC) milik PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Dengan adanya mesin EDC, Suwandi yakin akan mempermudah pembeli dalam berbelanja.


“Era sudah berubah jadi saya pun harus mengikutinya. Selama ini, untuk pembelian di bawah 1 juta biasanya tunai. Tapi jika dia membawa kartu ATM BCA atau nominal pembelian di atas itu, saya sarankan transfer melalui BCA. Karena toko saya dekat dengan BCA, akan saya temani dia untuk transfer di ATM. Sekarang saya mau pasang EDC biar lebih mudah pembayarannya sehingga bisa melayani pembeli dengan lebih baik,” aku Suwandi.

BCA dipilih Suwandi karena memiliki beragam layanan yang bisa memenuhi setiap kebutuhan para nasabahnya. Tak hanya itu, BCA juga memiliki banyak cabang dan ATM sehingga sangat membantu. Suwandi sendiri telah menjadi nasabah BCA sejak 1990 dan tetap memiliki rekening tersebut hingga saat ini.

“Saya belum pernah pindah ke yang lain. Hanya tetap di satu cabang, waktu itu saya buka di daerah Pasar Turi. Menjadi nasabah BCA sedemikian lama, harapan saya hanya BCA akan terus pro aktif dan inovatif untuk memenuhi setiap kebutuhan nasabah,” harapnya.

BCA Senantiasa di Sisi Anda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas