Sofyan Wanandi: Lupakan Ekonomi Eropa!
Diprediksi, dalam waktu tidak lama lagi, Asia bakal menjadi sentra kekuatan perekonomian, yang mengatur jalannya ekonomi di jagad raya ini
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Kekuatan ekonomi Eropa makin lemah setelah krisis terus menjalar dan melebar ke negara-negara anggota Uni Eropa. Tidak hanya mata uang Euro saja yang tak stabil, gejolak dalam negeri personel Masyarakat Eropa tersebut juga nyaris tak terkendali.
Walhasil, Eropa menjadi tempat yang paling riskan untuk urusan perdagangan dan investasi. Tak pelak, inilah momentum yang penting untuk segera melupakan Eropa. "Eropa sudah masa lalu, lupakan Eropa!. Kini masa depan ada di China, India dan ASEAN, termasuk di dalamnya Indonesia sebagai kekuatan potensial di kawasan Asia Tenggara," sebut Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kepada Tribunnews.com, Jumat (18/11/2011), di restoran Portraits, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.
Pria berusia 71 tahun tersebut menegaskan, saat ini pusat perhatian dunia tengah tertuju pada Asia. Diprediksi, dalam waktu tidak lama lagi, Asia bakal menjadi sentra kekuatan perekonomian, yang mengatur jalannya ekonomi di jagad raya ini. "Asia akan menjadi rasa masa depan. Kondisi ini harus dimanfaatkan secara maksimum oleh Indonesia. Otomatis, setelah China dan India, para pelaku bisnis dunia akan melirik ASEAN, dan kita harus lebih atraktif," tegas Sofyan.
Pengusaha kawakan ini yakin, iklim investasi di Asia yang makin mudah, menjadi gimmick tersendiri bagi investor. Nantinya, Asia akan menjadi kawasan yang diperebutkan banyak pihak di saat kondisi ekonomi di Eropa dan Amerika mulai menurun. "Ciri yang paling kentara adalah kepastian. China, India dan ASEAN tak hanya sekedar memerbanyak MoU, melainkan sudah pada level realisasi dan optimalisas, jadi bukan hanya hitam di atas putih saja," tukas Sofyan.
Pengusaha Darjoto Setyawan setuju dengan pendapat seniornya itu. Pria yang juga Managing Director Grup Rajawali tersebut optimis level pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi akan semakin membaik, terutama saat ASEAN berlari kencang hingga tahun 2030 mendatang, dengan "Beyond ASEAN"-nya.