Pembatasan Subsidi BBM Perbanyak Orang Miskin
Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengungkapkan, jika benar diterapkannya pembatasan
Editor: Taryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengungkapkan, jika benar diterapkannya pembatasan bahan bakar minyak (BBM) dan beralih dari premium ke pertamax maka dampaknya akan menambah orang miskin.
"Jika memang diterapkan pembatasan BBM dengan peralihan dari premium ke pertamax, tentunya akan menambah jumlah orang miskin," ujar Noorsy seusai menghadiri dialog yang digelar di Kantor Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2012).
Menurut Noorsy, peralihan premium ke pertamax akan menimbulkan cost yang lebih tinggi.
Noorsy memberikan gambaran, meski kendaraan plat hitam yang dimiliki pejabat atau masyarakat kalangan atas diwajibkan membeli pertamax, suka tidak suka biaya yang ditempatkan pada posisi struktur biaya akan terus naik.
Akibatnya, tambah Noorsy, inflasi dari angka 0,95 sampai 1,02 bukan sekedar pada kenaikan harga, namun juga pada pengenaan biaya yang jauh lebih tinggi, yang ujungnya menyulitkan rakyat miskin dan menambah angka kemiskinan.
"Bagi kalangan atas mungkin tidak bermasalah, namun untuk kalangan menengah sampai kebawah kesulitan karena pengenaan yang jauh lebih tinggi," jelas Noorsy.(*)