Komisi XI DPR Restui Muliaman jadi Ketua DK OJK
Muliaman mengalahkan mantan seniornya di Bank Indonesia, mantan Deputi Gubernur BI Achjar Iljas.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi XI DPR memilih Muliaman D Hadad sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara aklamasi dalam pemilihan di ruang Komisi XI Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (19/6/2012) malam.
Muliaman terpilih dengan suara bulat dari 52 anggota Komisi XI dari sembilan fraksi dalam rapat secara tertutup. Sementara itu, pemilihan terhadap enam anggota DK OJK berlangsung melalui pemungutan suara atau voting.
"Untuk posisi ketua dipilih secara aklamasi," kata Ketua Komisi XI, Emir Moeis, di hadapan seluruh anggota rapat.
Muliaman mengalahkan mantan seniornya di Bank Indonesia, mantan Deputi Gubernur BI Achjar Iljas.
Muliaman juga mengalahkan 12 calon lainnya, Mulia P Nasution (Staf ahli Menteri Keuangan Agus Martowardojo), Nelson Tampubolon (mantan Direktur Internasional Bank Indonesia), Riswinandi (Wakil Direktur Bank Mandiri), Nurhaida (Kepala Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan), Rahmat Waluyanto (Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan),
Calon lainnya yang dikalahkan Muliaman, yakni sa Rachmatarwata (Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK), Firdaus Djaelani (Mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan), Ilya Avianti (Mantan Auditor Utama Keuangan Negara VII Badan Pemeriksa Keuangan), Rijani Tirtoso (Executive Vice President Audit Internal Bank Mandiri).
Lalu, Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono (Mantan Kepala Kantor BI Cabang New York), Yunus Husein (Mantan Ketua Pusat Penelitian dan Analisis Keuangan dan Transaksi Keuangan), dan I Wayan Agus Mertayasa (Chairman Bank Mandiri Europe Ltd, London).
Ke-11 calon lainnya akan dipilih enam anggota DK OJK untuk mendampingi Muliaman.
OJK merupakan lembaga baru yang akan melakukan supervisi industri jasa keuangan. Nantinya, lembaga ini akan mengelola dana yang sangat besar, yakni sekitar Rp 7.500 triliun atau setara dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Muliaman Darmansyah Hadad lahir di Bekasi pada 1960. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia Jakarta dan gelar PhD dalam bidang business and economic dari Monash University Melbourne Australia.
Muliaman mengawali karirnya sebagai staf umum di Kantor BI Mataram pada 1986. Ia diangkat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan dan sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan sejak tahun 2005.
Saat ini ia juga aktif dalam kepengurusan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai Sekjen, dan dosen di beberapa perguruan tinggi di Jakarta.
Muliaman D Hadad diangkat pertama kali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia pada 2006. Ia juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Lembaga Penjamin Simpanan, Basel Committee on Banking Supervision (BCBS), dan juga Financial Stability Board (FSB).
Di luar kedinasan, Muliaman juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Ia juga bisa dibilang 'ahli' dalam penelitian dan pengaturan perbankan, juga orang yang membesarkan Direktorat Penelitan dan Pengaturan Perbankan di BI.
Muliaman D Hadad dilantik kembali menjadi Deputi Gubernur BI oleh Ketua Mahkamah Agung Harifin A Tumpa pada akhir 2011 lalu. Saat itu, Muliaman terpilih mengalahkan Wakil Direktur Bank Mandiri Riswinandi.