Perbankan Percepat Pencairan Kredit UKM
Perbankan menawarkan proses pencairan kredit yang lebih cepat ke debitur usaha kecil dan menengah (UKM).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Perbankan menawarkan proses pencairan kredit yang lebih cepat ke debitur usaha kecil dan menengah (UKM). Strategi ini diharapkan menarik minat UKM meminjam dana ke bank.
Bank yang menjanjikan kecepatan itu antara lain Bank Mandiri, Bank Danamon dan Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart). Direktur Commercial and Business Banking Mandiri, Sunarso, mengatakan pihaknya menetapkan waktu tujuh hari untuk mencairkan kredit UKM. Sedangkan untuk kredit mikro seperti kredit usaha rakyat (KUR) maksimal tiga hari. "Pencairan berlangsung tujuh hari setelah debitur menyelesaikan administrasinya," kata dia, Rabu (18/7).
Demi mempercepat pelayanan, perseroan telah merekrut 5.200 tenaga kerja khusus untuk kredit UKM dan menambah 74 kantor UKM hingga total mencapai 343 unit pada Juni 2012. Sampai akhir tahun ini ditargetkan bertambah menjadi 354 kantor.
Debitur UKM Bank Mandiri mencairkan kredit secara bertahap disesuaikan kebutuhan. Misalnya plafon kredit yang disetujui senilai Rp 200 juta, debitur hanya mencairkan Rp 10 juta – Rp 20 juta pada pekan pertama. Pencairan bertambah besar seiring berkembangnya usaha.
Hingga Juni 2012, Bank Mandiri mengucurkan kredit ke 37.000 UKM dengan nilai kredit Rp 33,1 triliun atau tumbuh 28,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Outstanding kredit ini diharapkan menembus Rp 73 triliun pada 2014. Kredit UKM memiliki limit mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 100 miliar.
Mandiri juga menyalurkan kredit secara linkage senilai maksimal Rp 10 miliar ke koperasi dan kelompok usaha.
Tak cuma Mandiri, Stanchart juga menawarkan waktu pencairan pinjaman selama tiga hari sampai tujuh hari. Bank yang berpusat di Inggris ini juga "jemput bola" ke UKM. Misalnya, mengirim petugas bank untuk meninjau langsung kemajuan usaha debiturnya. "Jika usahanya baik, kami segera berikan kredit," kata General Manager Stanchart, Micha Tampubolon.
Hingga Juni 2012, Stanchart menyalurkan kredit UKM senilai Rp 2,4 triliun atau tumbuh 33% dari periode Desember 2011 sebesar Rp 1,8 triliun. "Hampir 56% kredit dalam pinjaman rupiah," kata Micha. Saat ini jumlah debitur UKM mencapai 3.000 orang. "Ada sekitar 500 debitur UKM kami merupakan eksportir hasil bumi dan furnitur," katanya.
Sayangnya jumlah kantor mikro Standchart hanya ada sekitar tujuh kantor. Ke depan, perseroan ini akan menambah jumlah cabang sesuai dengan kebutuhannya. Bank asing ini juga akan memperbesar kontribusi kredit mikro sebesar 10%-15% selama dua sampai tiga tahun mendatang dari kontribusi saat ini yang mencapai 6%. (*)
BACA JUGA:
- Taipan Jepang Investasikan US$ 202 Juta ke Ch...
- Merpati Pesan 20 Unit Cassa 212 Buatan PTDI
- Rencana IPO Semen Baturaja Terganjal Izin DPR..