Tempe Hilang Seminggu di Swalayan
Melambungnya harga kedelai belakangan ini berdampak pada ketersedian tempe
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Melambungnya harga kedelai belakangan ini berdampak pada ketersedian tempe di pusat perbelanjaan modern di Solo. Di hypermart Solo Grand Mall (SGM), tempe ternyata sudah langka sejak sepekan lalu. Tak hanya itu, tahu-tahu yang dipajang di rak pun didominasi oleh tahu impor.
Rak yang biasanya digunakan sebagai wadah tempe lokal terlihat kosong melompong. Para pembeli yang ingin membeli tempe pun dibuat kecele karena saat mencari bahan pangan terbuat dari peragian kedelai itu tak tersedia. “Sejak harga kedelai mulai naik, tempe mulai langka. Sudah seminggu ini, tempat kami tak lagi menjual tempe karena tak kebagian,” kata Aris Yunianto, Departemen Manager Food Service Hypermart SGM, Rabu (25/7/2012).
Menurut Aris, hilangnya tempe dari toko serba adanya karena masalah dari suplier. Meski selalu melakukan pemesanan secara rutin, tempe yang telah diorder tak pernah dikirim. Ia tak tahu pasti apakah suplier berhenti produksi atau memang ada masalah lain. “Kalau yang saya dengar, suplier berhenti produksi karena mahalnya harga kedelai. Kami sudah berencana untuk mencari suplier lain,” katanya lagi.
Aris melanjutkan, rata-rata perhari ia menyetok sebanyak 15 hingga 20 buah tempe. Namun jika bertepatan dengan momen tertentu dimana tempe diburu, jumlah itu akan ditambah. Sementara untuk tahu, pihaknya memang lebih banyak menyediakan tahu impor, terutama tahu Jepang karena mudah didapat dipasaran. Tahu lokal tetap ada, namun jumlahnya tak terlalu banyak. (*)