Tawaran Peluang Bisnis Laboratorium Kesehatan
layanan general check up kini semakin dibutuhkan. Tentu saja hal itu membawa dampak positif bagi bisnis laboratorium.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, layanan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh atau general check up kini semakin dibutuhkan. Tentu saja hal itu membawa dampak positif bagi bisnis laboratorium kesehatan yang menyediakan layanan general check up.
Atas dasar itu, PT Hi-Lab Internasional terdorong untuk menawarkan waralaba usaha laboratorium kesehatan miliknya yang dinamakan Hi-Lab Diagnostic Center.
Tawaran ini baru saja dirilis pertengahan tahun ini. "Yang berminat menjadi mitra sudah ada. Tapi, kami baru mulai waralaba tahun ini mengingat syarat franchise minimal lima tahun sejak awal berdiri," ujar Andri Kushendarto, HR Associate Hi-Lab.
Laboratorium yang berkantor pusat di Yogyakarta ini didirikan sejak 2007 dan sudah memiliki lima gerai. Empat berlokasi di Yogyakarta dan satu di Jakarta. Asal tahu saja, PT Hi-Lab Internasional ini satu grup dengan waralaba Apotek K-24. "Dan ini merupakan bisnis lanjutan dari K-24" ujar Andri.
Dalam waralaba Hi-Lab Diagnostic Center, PT Hi-Lab menawarkan paket investasi mulai Rp 500 juta sampai yang termahal senilai Rp 7,5 miliar. "Semakin tinggi tingkatannya, semakin lengkap fasilitas serta pemeriksaan yang dilakukan," jelas Andri.
Secara umum, Hi-Lab dapat melakukan layanan laboratorium untuk pemeriksaan kesehatan tubuh, seperti liver, jantung, ginjal, paru, tiroid, dan stroke.
Selain itu, ada juga layanan pemeriksaan infeksi, seperti demam berdarah, malaria, hingga HIV. Di luar itu, tersedia pula paket pemeriksaan kehamilan dan infertilitas. Adapun biaya pemeriksaan dibanderol mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Dalam waralaba ini, setiap mitra akan memperoleh peralatan laboratorium, bahan obat pemeriksaan laboratorium, renovasi tempat, perizinan, serta rekrutmen dan pelatihan tenaga medis. Pihak pusat juga akan terus melakukan pendampingan dan bantuan marketing.
Menurut Andri, target balik modal bisnis ini sekitar dua hingga empat tahun. Ia mencontohkan paket Rp 500 juta. Dalam tiga tahun pertama, omzet diperkirakan Rp 60 juta-Rp 75 juta per bulan. Adapun laba bersihnya 20% dari omzet. "Biasanya tiga tahun baru mapan. Setelah itu, mitra tinggal melakukan maintenance saja," ujarnya.
Ia mengklaim, laboratoriumnya memiliki beberapa keunggulan. Misal, layanan pengiriman hasil tes melalui pesan singkat (SMS) dan e-mail. Hi-Lab juga memiliki jam kerja panjang mulai pukul 05.30 WIB - 21.30 WIB.
Konsultan waralaba dari International Franchise Business Management Evi Diah Puspitawati menilai, peluang bisnis laboratorium masih menjanjikan. Namun, ia menyarankan calon mitra mempelajari dulu konsep waralaba yang ditawarkan. "Dan, amati bagaimana usaha itu berjalan di cabang-cabang," ujar Evi.
Selain itu, sebaiknya mitra memiliki ketertarikan di bidang kesehatan, sehingga bisa fokus mengembangkan usaha ini. Pewaralaba juga harus membantu mitra agar dapat menduplikasi sistem yang telah sukses ke dalam cabang baru milik mitra.
Hi-Lab Diagnostic Center
Jl. Yos Sudarso No. 27
Yogyakarta
Telp: (0274) 557722, 557744