Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Harus Punya Strategi Efektif Kendalikan Kuota BBM Bersubsidi

Perencanaan harus jauh lebih baik. Kedua yang merencanakan harus memiliki dan memegang strategi bagaimana mengendalikan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sugiyarto
zoom-in Pemerintah Harus Punya Strategi Efektif Kendalikan Kuota BBM Bersubsidi
TRIBUN BATAM/TAUFAN WIJAYA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hendri Saparini, Ekonom dari Ekonit mendesak pemerintah sebagai pengusul dan pengendali kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi untuk memiliki strategi mengendalikan kuota tahun depan. Hal ini penting agar kejadian tembusnya kuota BBM subsidi tidak terjadi kembali di tahun depan.

"Perencanaan harus jauh lebih baik. Kedua yang merencanakan harus memiliki dan memegang strategi bagaimana mengendalikan," tegas dia kepada wartawan dalam Polemik Sindo Radio yang mengangkat topik "Susahnya Mengatur BBM, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (1/12/2012).

Apalagi, menurutnya, kuota BBM subsidi sudah ditetapkan pemerintah dan DPR sebanyak 46 juta kiloliter. Angka ini mendekati angka kuota BBM bersubsidi tahun ini, yang diperkirakan akan mencapai 45 juta KL.

Untuk itu, tegas dia, pemerintah maupun BPH migas, harus benar-benar mengelola dan memiliki strategi yang akan dilakukan untuk mengendalikan kuota itu.

"Karena tahun ini sudah 45 juta KL, dan tahun depan hanya dianggarkan kuotanya 46 juta KL dengan pertumbuhan permintaan dan ekonomi yang tinggi, maka kalau itu tidak dikelola dari suplainya maupun demantnya maka ini pasti akan terulang lagi," dia mengingatkan.

Sementara itu sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandini, mengaku kemungkinan besar kuota BBM bersubsidi yang sudah dianggarakan dalam APBN 2013 sebesar 46 juta kl jebol. 

"Kalau tahun ini 45,2 juta kl jelaslah tahun depan 46 juta kl tak mungkin," tegasnya, Kamis (29/11/2012). Pasalnya, imbuh dia, bahwa logikanya, setiap tahun akan ada penambahan kuota BBM bersubsidi sebesar 2 juta kl. Paling tidak akan dibutuhkan sekitar 48,5 juta kl BBM bersubsidi di 2013 nanti.

Berita Rekomendasi

Jika pun kenaikan BBM bersubsidi dilakukan, dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter, ia mengatakan kemungkinan kuota tak akan mencukupi. "Tapi bisa ditekan menjadi diantara 46 juta kl dan 48 juta kl," katanya.

Semula dalam APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 40 juta kl. Namun pada September 2012 kemudian ditambah sebesar 4,04 juta Kl menjadi total 44,04 juta kl.

Sebesar 43,9 juta kl penyaluran menjadi tanggung jawab Pertamina. Di mana Pertamina berhak menyalurkan 27,8 juta kl premium, 14,9 juta kl solar, dan 1,2 juta kl minyak tanah (kerosene). Hingga 27 November 2012 penyaluran Premium mencapai 14,162 kl atau 29 persen  di atas rata-rata normal. Sedangkan solar sebanyak 4,448 kl yang berarti 22 persen  di atas normal. (*)

BACA JUGA:


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas