Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Asita DIY Alami Kerugian Rp1,5 Miliar

(Asita) DIY memperkirakan pihaknya akan mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Asita DIY  Alami Kerugian  Rp1,5 Miliar
/TRIBUN PEKANBARU
Pesawat batavia air saat mendarat di Bandara Hang Nadim beberapa waktu lalu. Perusahaan maskapai penerbangan swasta nasional Batavia air dipailitkan pengadilan negeri jakarta pusat setelah utang yang jatuh tempo pada 13 desember 2012 tak kunjung dibayar. TRIBUN/ARGIANTO DA NUGROHO 

TRIBUNNEWS.COM  YOGYA, - Pailitnya Batavia Air diprediksi akan berimbas pada bisnis travel agent di DIY. Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (Asita) DIY memperkirakan pihaknya akan mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar. "Uang ini merupakan deposit 50 anggota Asita yang masuk ke pihak airlines," ujar Ketua Asita DIY, Edwin Ismedi Himna pada Jumat (1/2/2013).

Ia menjelaskan, selama ini travel agent diwajibkan melakukan deposit atau top up ke airlines sebelum bertransaksi. Nilai deposit beragam, mulai Rp7,5 juta sampai Rp10 juta. Bahkan untuk travel agent baru, nilai deposit bisa mencapai Rp15 juta untuk satu maskapai.

Sejak berhenti beroperasi pada Kamis (31/1/2013) lalu, manajemen Batavia Air langsung menutup semua akses informasi, termasuk ke penumpang dan travel agent. Karenanya hingga saat ini pihak travel agent belum mendapatkan kepastian resmi dari maskapai. "Sejauh ini mereka (Batavia Air-red) lepas tangan, mereka menyerahkan pada kurator," jelasnya.

Berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, pailitnya maskapai Mandala misalnya, pihaknya tidak pernah mendapatkan pencairan deposit. Jika dilihat dari itikad Batavai Air yang justru menutup jalur informasi, diperkirakan peristiwa tersebut akan terulang kembali. "Padahal pencairan deposit itu sepenuhnya hak travel agent. Bukan untuk biaya operasional maskapai, apalagi buat pesangon karyawan mereka," tegasnya.

Sejauh ini pihaknya akan melakukan koordinasi dengan asosiasi se Indonesia untuk mengajukan permasalahan ini ke pe merintah. Pihaknya akan coba berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan dan DPR untuk mencari jalan tengah terbaik. (gya)

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas