Pasokan Kurang, Harga Bawang Merah Tetap Tinggi
Harga bawang merah yang sempat melonjak tinggi dalam dua bulan terakhir belum juga menunjukkan penurunan harga
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
![Pasokan Kurang, Harga Bawang Merah Tetap Tinggi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130327_Harga_Bawang_Merah_Naik_Lagi_7980.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga bawang merah yang sempat melonjak tinggi dalam dua bulan terakhir belum juga menunjukkan penurunan harga. Melonjaknya harga tersebut dipicu tersendatnya pasokan bawang dari beberapa kota sentra produksi.
Anas (46), salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati menuturkan, pasokan saat ini hanya memenuhi 40 persen dari kebutuhan bawang merah yang ada.
Menurut dia, sepekan terakhir harga bawang merah terus bertahan pada harga Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram. Bahkan dua hari sebelumnya, harga bawang merah sempat menyentuh level Rp 50 ribu per kilogram. Padahal, biasanya, harga bawang merah tak pernah lebih dari Rp 26 ribu per kilogram.
"Seminggu terakhir terus saja bertahan antara Rp 40ribu, Rp 42 ribu, atau Rp 45 ribu, sampai sekarang," kata Anas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2013).
Sementara itu, Sugiyono, Asisten Manajer Unit Pasar Besar Kramat Jati, mengatakan saat ini pasokan bawang merah hanya 60 ton per hari. Padahal, untuk mencapai harga ideal, pasokan setidaknya sebanyak 130 hingga 135 ton perhari.
"Makanya harganya belum turun-turun, karena memang pasokannya kurang," katanya.
Lebih lanjut Sugiyono menuturkan, pada tahun-tahun sebelumnya, setiap Februari hingga Maret, pasokan bawang merah memang lebih rendah dari biasanya, karena para petani di Brebes dan kota-kota sentra produksi lainnya belum panen.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bawang menjadi salah satu komoditas yang mengontribusikan inflasi Maret 2013 menjadi tinggi. Bahkan inflasi Maret 2013 tersebut lebih tinggi dibanding inflasi Maret selama lima tahun terakhir.
Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi Maret 2013 sebesar 0,63 persen. Nilai ini merupakan yang tertinggi selama lima tahun terakhir kecuali Maret 2008 yang masih 0,95 persen.
"Tiga komoditas yang mengontribusikan kenaikan inflasi tersebut adalah bawang merah, bawang putih dan cabai rawit yang memang sempat melonjak signifikan di bulan lalu," kata Suryamin.
Suryamin mengatakan bawang merah mengontribusikan ke inflasi Maret 2013 sebesar 0,44 persen. Harga komoditas ini mengalami kenaikan bulanan sebesar 82,3 persen dibanding Februari 2013.
Kenaikan harga bawang merah ini disebabkan karena kelangkaan barang dan juga disebabkan karena kelangkaan pasokan. Dari 66 kota yang disurvei, ada 65 kota di Indonesia yang mengalami kenaikan harga bawang merah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.