Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenperin - AISKI Kembangkan Industri Sabut Kelapa Riau

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) untuk mengembangkan

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Kemenperin - AISKI Kembangkan Industri Sabut Kelapa Riau
Dok AISKI
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan AISKI, Ady Indra Pawennari, menyatakan AISKI siap memberi pelatihan keterampilan dan memfasilitasi study banding para petani kelapa ke daerah-daerah yang sudah lebih maju pengolahan sabut kelapanya. 

TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) untuk mengembangkan industri sabut kelapa di daerah menjadi komoditas bernilai ekonomi. Diharapkan, kerjasama Kemenperin – AISKI ini, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, khususnya petani kelapa.

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan AISKI, Ady Indra Pawennari dalam siaran persnya usai melakukan survey potensi sabut kelapa dan lokasi pembangunan industri pengolahan sabut kelapa di Desa Sokoi, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (6/4/2013).

“Insya Allah, kerjasama Kemenperin – AISKI untuk mengembangkan industri sabut kelapa di daerah segera diwujudkan tahun ini. Lokasinya sudah disepakati di Kabupaten Indragiri Hilir dan Pelalawan, Riau,” ujar Ady yang juga menjabat sebagai Ketua AISKI Riau dalam rilisnya.

Menurut Ady, pola kerjasama Kemenperin – AISKI untuk menggarap potensi sumberdaya alam lokal, khususnya sabut kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir dan Pelalawan, hendaknya diikuti Kementerian dan lembaga-lembaga lainnya di Indonesia.

“Kerjasama seperti ini cukup bagus untuk mengeliminir kegagalan. Sebetulnya, pemerintah punya program untuk mengembangkan potensi sumberdaya alam lokal menjadi komoditas andalan daerah. Tapi, siapa yang menjamin pemasarannya?" katanya.

Pada kesempatan itu, Ady menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan yang bersedia menyiapkan lahan, sarana dan prasarana untuk mendukung pendirian industri sabut kelapa di daerah itu. Sementara Kementerian Perindustrian membantu pengadaan mesin-mesin produksinya.

“Nah, peran AISKI apa? Mempersiapkan teknologinya, melakukan pelatihan kepada para pekerja yang terlibat dalam proses produksi, hingga pemasaran keluar negeri. Pelatihan ini penting, sehingga kualitas serat (coco fiber) dan serbuk (coco peat) yang dihasilkan sesuai dengan standar pasar internasional,” jelasnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kepala Desa Sokoi, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, Tasrib menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Perindustrian, Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan AISKI.

“Pembangunan pabrik sabut kelapa di Desa Sokoi ini, adalah impian masyarakat yang sudah terpendam selama puluhan tahun. Terus terang, keberadaan pabrik sabut kelapa ini nantinya akan sangat membantu masyarakat untuk menopang ekonomi keluarganya,” katanya.

Menurut Tasrib, mayoritas masyarakat desa yang dipimpinnya itu adalah petani kelapa. Namun, sabut kelapanya yang merupakan hasil samping dari perdagangangan buah kelapa di daerah berpenduduk 500 kepala keluarga itu, belum diolah menjadi komoditas bernilai ekonomi.

“Masyarakat tahu, jika sabut kelapa itu diolah, ada harganya. Tapi, mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengolahnya. Apalagi, pengadaan mesin-mesin produksinya butuh modal yang tidak sedikit,” ujar Tasrib sembari menambahkan jumlah sabut kelapa yang dibakar di desanya mencapai 1 juta butir per bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas