Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Olahan Rotan Cirebon Diminati Rusia

Jumlah ekspor kerajinan rotan produksi Cirebon terus meningkat sejak izin ekspor bahan baku rotan dicabut.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Olahan Rotan Cirebon Diminati Rusia
/TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI P
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Jumlah ekspor kerajinan rotan produksi Cirebon terus meningkat sejak izin ekspor bahan baku rotan dicabut.

"Kenaikan jumlah eskpor bagus. Sekarang mendekati 2.000 kontainer per bulan," ujar Ketua Umum Masyarakat Pekerja Pengrajin Rotan Seluruh Indonesia (MPPRSI), Badrudin, kepada Tribun melalui sambungan telepon, Minggu (12/5/2013).

Jumlah ekspor sebanyak itu, kata Badrudin, hampir sepertiga dari jumlah ekspor hasil olahan rotan Cirebon pada November 2012. Padahal menurut Badrudin, Mei hingga Agustus adalah masa-masa yang sepi bagi ekspor produksi rotan.

Badrudin pun optimistis kenaikan ekpor rotan terus berlanjut hingga puncak ekspor hasil pengolahan rotan pada November hingga Desember 2013. "Bisa naik sekitar 40 persen dari jumlah pengiriman sekarang atau berkisar 2.500 hingga 3.000 kontainer per bulan," ujarnya.

Menurut Badrudin, nilai rata-rata ekspor produksi kerajinan rotan berkisar 8.000 USD setiap kontainer. Negara tujuan ekspor olahan rotan bukan hanya Belanda, Jerman, dan Belgia tapi juga Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa Timur, salah satunya Rusia. Hasil olaharan rotan Cirebon juga dikirim ke negara di Afrika dan Asia.

Sebelumnya Ketua DPD Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Cirebon, Sumartja, mengatakan ekspor rotan olahan dari Jawa Barat, terutama Cirebon, menurun hingga 1.200 kontainer per bulan.

"Penurunan itu mungkin terjadi jika berdasarkan Certificate of Original atau surat keterangan asal) ekspor yang ada di Cirebon. Sumartha mengatakan tercatat sekitar 630-an eksportir rotan olahan yang ada di Cirebon.

BERITA TERKAIT

"Bisa saja ada yang turun, sebelumnya 100 kontainer per bulan berlahan-lahan turun menjadi 10 kontainer per bulan," kata Sumartja.

Menurut Sumartja, ada beberapa eksportir kurang serius menggeluti usaha ekspor rotan olahan. Mereka, kata Sumartja, menyerah karena ekspor sempat menurun ketika pemerintah membuka ekspor bahan baku rotan.

Namun Sumartha mengatakan secara umum produksi dan pengiriman olahan rotan asal ke luar negeri terus meningkat. Ia menyebutkan sebagian olahan rotan Cirebon tak langsung diekspor dari Cirebon melainkan juga dikirim oleh sejumlah ekportir di Jakarta, Tangerang, serta beberapa kota lain di Indonesia. (tom)

Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas