Murahnya Pasar Modal Indonesia Dimanfaatkan Pihak Asing
Banyak investor asing memasuki pasar modal indonesia karena harga emiten yang masih lebih rendah
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Murahnya pasar modal di Indonesia dimanfaatkan pihak asing. Banyak investor asing memasuki pasar modal indonesia karena harga emiten yang masih lebih rendah ketimbang dengan beberapa negara lainnya di Asean, Eropa, serta Asia.
Novy Kottalewala, Direktur Online Trading Indonesia (OTI), menilai emiten di indonesia masih murah, sebagai gambaran harga saham DBS di Singapura dengan Danamon di Indonesia masih berbanding jauh.
"DBS harganya 20 dolar Singapura sedangkan Bank Danamon harganya di bawah satu dolar AS, saham Apple (produsen smartphone dari AS) juga sudah mencapai 300 dolar AS. Jika melihat ini, pasar saham di Indonesia masih murah sehingga kita kelebihan permintaan," katanya di Jakarta, Selasa (28/05/2013).
Akibatnya ia menilai ketertarikan investor asing menaikan kapitalisasi market IHSG. Akibatnya IHSG melonjak tajam ke angka 5.200. Pencapaian ini didominasi oleh porsi investor asing yang mencapai 60 persen.
Namun, ia menilai kelebihan ini sangat bermasalah bagi pasar modal indonesia karena rentan dimanfaatkan spekulan asing. Sedangkan penetrasi pasar modal masyarakat indonesia masih rendah.
"Ini masalahnya jumlah investor indonesia masih terbatas ketimbang dengan negara lainnya, jumlahnua hanya mencapai 500 ribu investor masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kita yang mencapai 200 Juta penduduk," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.