Jelang Lebaran, Syarat Kredit Motor Kian Ketat
Jelang lebaran, pengajuan kredit kendaraan bermotor (KKB) meningkat signifikan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Jelang lebaran, pengajuan kredit kendaraan bermotor (KKB) meningkat signifikan. Masyarakat banyak yang ingin memanfaatkannya untuk mudik lebaran.
Namun tingginya permintaan itu juga rawan diikuti oleh tingginya tingkat kredit macet. Untuk menghindarinya, perusahaan-perusahaan pembiayaan kian ketat dalam melakukan seleksi nasabah.
FIFGroup misalnya, perusahaan yang memberikan pembiayaan kredit untuk sepeda motor Honda ini berupaya untuk menekan resiko kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) melalui seleksi ketat terhadap calon nasabah.
Saat ini, tingkat NPL di FIFGroup masih terjaga di kisaran satu koma sekian persen dan diharapkan bisa diturunkan melalui seleksi ketat tersebut.
“Kami lebih memilih untuk memperkecil resiko daripada harus memperbanyak penjualan di awal tetapi sulit melakukan penagihan di kemudian hari. Meskipun biasanya banyak nasabah yang akhirnya rela motornya dikembalikan, namun hal itu tetap saja merugikan kami,” ujar M Anang Maskur, Manager Executive Marketing Head FIFGroup Jatim NTT.
Seperti diberitakan sebelumnya, anak usaha Astra Grup ini mencetak lonjakan permohonan kredit motor sebesar 43 persen hingga pekan ketiga Juli 2013.
Hingga minggu lalu saja, mereka telah mencatat permohonan kredit motor sebanyak 1.750 unit hanya di area Surabaya, Rungkut dan Gresik.
Dibandingkan periode yang sama di bulan sebelumnya, permohonan tercatat hanya sebanyak 1.200 unit.
Sementara untuk wilayah Jatim I yang mencakup Jatim dan NTT, di bulan Juni tercatat penyaluran kredit sebanyak 10.500 unit motor, atau meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 9.750 unit.
Hal yang sama juga dilakukan PT Bussan Auto Finance (BAF). Perusahaan pembiayaan untuk kredit motor Yamaha itu melakukan seleksi ketat sebelum menyetujui permohonan kredit.
Wicaksono Oktodianto, Marketing Head BAF Wilayah 1 yang meliputi wilayah Surabaya Tengah, Surabaya Timur, dan Surabaya Utara menyebutkan bahwa tidak semua pengajuan kredit mereka setujui.
“Saat ini perhari rata-rata ada permintaan 50 sampai 65 unit perhari. Tapi tidak semuanya kami setujui. Berdasarkan seleksi, kira-kira hanay 60 unit yang akhirnya kami setujui,” papar Wicaksono. (Eben Haezer Panca)