TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatatkan pencapaian laba bersih pada semester 1 2013 sebesar Rp 6,3 triliun. Capaian ini menaik 19,3 persen ketimbang laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,3 triliun.

Jahja Setiatmaadja, President Direktur BCA, mengatakan pencapaian ini dikotribusikan oleh kredit BCA yang mencapai Rp 280,4 triliun atau menaik 24,1 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 226 triliun.

"Akibatnya pendapatan operasional (pendapatan bunga bersih)  menaik 22,5 persen menjadi Rp 15,7 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 12,8 triliun," katanya di Kempinski, Jakarta, Senin (29/07/2013).

Adapun dari total, kredit perseroan dikontribusikan oleh kenaikan dari kredit konsumer sebesar 30,7 persen atau menjadi Rp 78,4 triliun. Kredit komersial dan UKM menaik 24,6 persen menjadi Rp 110,5 triliun. Sedangkan kredit korporasi tercatat sebesar Rp 91,5 triliun atau naik 18,4 persen.

Tidak hanya kredit, dana murah BBCA juga alami kenaikan sebesar 10,9 persen menjadi Rp 378,5 triliun. Kenaikan ini dikontribusikan dengan kenaikan giro dan tabungan sebesar 15,4 persen atau mencapai Rp 306 triliun. Sedangkan deposito juga alami kenaikan dengan mencapai Rp 72,5 triliun.

Dalam posisi ini maka rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau Loan Deposit Ratio (LDR) BCA meningkat menjadi 73,2 persen dari 65,5 persen pada Juni 2012.

"Dengan kenaikan ini kami akan terus menjaga likuiditas kami agar kredit sesuai dengan menimbang situasi perekonomian akibat melemahnya cina dan india serta tekanan inflasi" katanya.