Tembus Rp 11.300, Pelemahan Rupiah akan Berlanjut
Hal ini karena adanya sentimen dari pengurangan stimulus The Fed yang kelak menjadi isu utama dalam pelemahan rupiah.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menurut data Bloomberg pergerakan nilai tukar rupiah terus merosot, pada hari Kamis (22/8/2013) pergerakan nilai tukar rupiah mencapai Rp 11.027 per dollar AS atau melemah sebanyak 252 atau 2,33 persen jika dibandingkan pada Rabu (21/8/2013) pergerakan rupiah mencapai 10.770.
Dalam pasar spot valas rupiah di jual diatas Rp 11, 000 per dollar AS. Bank Mandiri misalnya menjual rupiah di kisaran Rp 11.257 per dollar AS. Sedangkan Bank BCA menjual rupiah di kisaran Rp 11.300 per dollar AS pada Kamis (22/8/2013).
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan suasana merah masih menyelimuti laju rupiah. Hal ini karena adanya sentimen dari pengurangan stimulus The Fed yang kelak menjadi isu utama dalam pelemahan rupiah.
"Apalagi dalam 2 hari ini akan diadakan rapat bulanan dari FOMC. Selain itu, adanya ekspektasi rilis data-data AS yang akan dirilis pada Rabu(21/8) waktu AS, angka diperkirakan akan lebih baik turut menambah sentimen negatif," kata Reza di Jakarta, Kamis (22/8/2013)
Pergerakan rupiah masih menanti Minutes of Meeting dari The Fed yang akan memberikan signal mengenai keputusan The Fed akan kelanjutan dari stimulus.
Aliran dana dari The Fed yang sebesar 85 miliar dollar AS per bulan diperkirakan akan mulai dikurangi pada bulan September seiring dengan perbaikan keadaan lapangan kerja di US, dan akan mendorong terjadinya capital outflow dari seluruh dunia, khususnya negara-negara berkembang.
Akibat dari pencabutan stimulus the fed adalah yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun semakin menaik, begitupun dengan yield Surat Utang Negara (SUN) yang juga meningkat turut menambah sentimen negatif di pasar. Sehingga adanya pembelian obligasi dalam dollar AS secara besar-besaran.
"Jadi jika The Fed berhentikan stimulus peralihan dana asing ke negaranya kembali dengan cepat dan akan memukul pergerakan nilai tukar rupiah," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.